Lihat ke Halaman Asli

Widodo SPsi

Pimpinan Redaksi JST-NEWS

Kabut Jadi Kadut

Diperbarui: 22 September 2024   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@sumber/wid-kompasiana.com/dok. pri

Kabut Jadi KADUT, ini perumpamaan yang menentukan penentangan seseorang dalam jiwa. 

bagaimana jiwa itu bisa melayang, melayani, hingga mengakhiri kehidupan tanpa perlu basa-basi di tingkat utak-atik frasa sampai menutup diri diam "membungkam pesuruh tanpa harus merelakan kepergian".

Hai sobat netizens kompasiana dimana pun berada, sampai pelosok hati digegas sang rindu yang berkilau cara papasan merangkul dan terlempatkan bagaikan kabut terselimuti membungkus rapat - siapakah gerangan?

semoga saja pemerhati pemerintahan Republik Indonesia - gak jadi KADUT.

ini bukan hanya sekedar jatuh, bahkan panik loh sobat pecinta pembaca media kompasiana di tanah air. 

Air yang putih bisa saja keruh dilukai sampai titik temu nya berlubang tanpa kata perasaan timbul akibat (berkecil jiwa, luka membuat paku terketuk sakit), wow . . . ada luka ternyata? 

Pembiasan masalah bisa menjadi inspirasi bagi dunia penghitam produk awal terapan mengolah sumber data valid jadi terkesan KADUT.

sobat netizens kompasiana pasti maksud dong . . . ! 

Tentang kadut itu apa? bisa jadi hewan, peliharaan sang para penyembunyi waktu yang tentunya mengandung bahan-bahan kehidupan ada di air.

ketika menutup mata kalian, Si KADUT ini bertanya kegelisahan, kepastian, tanpa melangkah nya lamban atau dijegal akan kepenatan bosan dihukum sebuah "time", coba menegaskan kepribadian si-Kadut tersebut apa jadinya sob.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline