Lihat ke Halaman Asli

Widodo Mustiko Aji

Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Gelombang I Tahun 2023

Malang dengan Deretan Cafe "Ramah" untuk Gen Z

Diperbarui: 26 Mei 2024   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Malang yang hingga saat ini tak lepas dari embel-embel "Kota Pendidikan" itu tentunya berasal dari banyaknya institusi pendidikan yang ada di kota ini. Dari sanalah, Malang menjadi kota yang mayoritas penduduknya didominasi oleh kalangan pelajar. Rata-rata usia pelajar dan mahasiswa yang berada di Kota Malang saat ini berada pada rentang usia yang dimiliki oleh "Gen Z". Rentang usia Gen Z pada tahun 2024 ini berada pada angka 27-12 tahun yang mana memang mencerminkan usia pelajar dan mahasiswa yang berada di Kota Malang.

Kalangan Gen Z sendiri dikenal memiliki gaya hidup yang sulit lepas dengan penggunaan teknologi yang diiringi dengan perilaku selalu ingin eksis di dunia maya. Selain itu, Gen Z juga kerap dikaitkan dengan kelompok masyarakat yang dinilai memiliki penilaian atau penghargaan tinggi terhadap nilai estetika. Hal itu yang dipercaya menyebabkan sebagian besar kalangan Gen Z berlomba-lomba untuk membuat feed Instragram yang aesthetic sebagai pemenuhan citra diri di dunia maya.

Dokumentasi pribadi

Melihat fenomena tersebut, banyak dimanfaatkan oleh pengusaha di Kota Malang dalam pemenuhan gaya hidup Gen Z itu salah satunya dengan menghadirkan kedai kopi atau cafe. Kehadiran cafe di Kota Malang yang kian marak tentunya mengadaptasi dari kebutuhan gaya hidup Gen Z. Di Kota Malang sendiri, masyarakatnya tidak akan kesulitan untuk menemukan referensi kedai kopi atau cafe yang menyuguhkan nilai estetika. Meskipun begitu, tidak sedikit cafe di Malang tetap menjaga kualitas produk yang mereka jual di samping keindahan bangunan hingga properti yang ada di dalam cafe. Kebanyakan cafe di Malang cukup memperhatikan sasaran konsumen mereka yang sebagian besar adalah kalangan Gen Z. Hal itu dibuktikan dari penggunaan konsep cafe, fasilitas (seperti wi-fi gratis untuk pengunjug cafe) hingga harga yang dibandrol untuk produk yang mereka jual.

Umumnya, Gen Z yang menikmati waktu luang mereka di cafe mengungkapkan bahwa perilaku tersebut sebagai salah satu cara ampuh untuk healing setelah berkegiatan padat. Ada pula sebagian dari kalangan Gen Z gemar pergi ke cafe yang memiliki nilai "aesthetic" untuk dipamerkan di media sosial. Tidak hanya itu, banyak juga dari mereka yang mengaku bahwa berkegiatan di cafe juga memiliki sisi positif. Cafe dapat dimanfaatkan menjadi salah satu tempat untuk mengerjakan tugas, berkumpul bersama teman untuk saling bertukar pikiran, dan masih banyak lagi yang memang sesuai dengan keseharian pelajar dan mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline