Bojonegoro - Puluhan anggota karang taruna binaan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 mengikuti workshop pelatihan penguatan organisasi kepemudaan serta pembekalan manajemen kewirausahaan ini: Para pemuda dan pemudi dari desa dekat fasilitas produksi ini berhimpun dalam wadah karang taruna Lima Bersaudara Desa Bandungrejo. Secara seksama mereka menyimak materi tentang olahan berbahan dasar telur yang disampaikan oleh ekspertis bertempat di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur sejak Kamis (22/08) hingga Jumat (23/08).
Selama dua hari melalui Program Wirausaha Muda Mandiri Berdikari (Wismandi) sebanyak 25 anggota karang taruna Lima Bersaudara ini mendapat peningkatan kapasitas kelembagaan karang taruna. Selain itu, dalam pelatihan ini para peserta dapat pembekalan pengetahuan dan dipraktekkan langsung bagaimana cara men-diversifikasi produk olahan telur.
Dengan pelatihan manajemen produksi olahan telur ini diharapkan akan mampu meningkatkan nilai tambah terhadap keekonomian produknya. Karang taruna Lima Bersaudara sudah memiliki usaha ayam petelur dapat membuat varietas produk yang beragam. Selama ini hasil budidaya ayam petelur mereka habis semua di tempat.
Dikatakan oleh Manager Comm. Relations & CID PEPC Rahmat Drajat, dengan program ini selain hasilnya lebih bervariasi, melalui produksi olahan telur akan meningkat nilai ekonominya. Sehingga bisa menambah pemasukan usaha bagi karang taruna. PEPC selalu mendukung inovasi seperti ini karena bisa memberi nilai tambah bagi kelompok usaha para pemuda. Jika usaha dari karang taruna ini semakin berkemnag, tentu manfaatnya juga akan semakin meningkat bagi masyarakat luas di wilayahnya. "Sekarang ini kami mendorong usaha yang bisa meningkatkan nilai produk sebelumnya. Dengan konsep hilirisasi seperti dalam pelatihan ini tentu akan memberi manfaat yang lebih luas bagi usaha mereka," terangnya.
Merespon program pelatihan ini, Wakil Ketua Karang Taruna Lima Bersaudara Satria Utama menilai sangat positif dan inovatif. Menurutnya penyampaian materi sangat bagus dan bisa diterima oleh para peserta secara jelas. Disamping itu juga dalam pelatihan ini ada sesi praktek langsung pemrosesan mengolah telur menjadi tepung yang baru mereka lakukan sangat berharga.
"Pengalaman bikin olahan dari telur ini sangat berharga. Kita juga diajari cara pemasarannya dari hasil olahan tersebut. Tantangan dalam bidang produksi baru ini seperti menjaga kualitas dan pemasaran kedepan akan menjadi penyemangat. Kami optimis ini akan bisa terus berkembang dan menjadi terobosan baru," ujarnya.
Beberapa materi yang disampaikan pada kegiatan ini antara lain teknik pembuatan tepung telur, jenis-jenis faktor yang mempengaruhi kualitas tepung telur dan standar mutu tepung telur, serta bagaimana cara membuat makanan kecil berbahan putih telur yang sudah matang, Dengan pelatihan ini diharapkan para pemuda yang telah menekuni usaha ayam petelur dapat berinovasi meningkatkan nilai ekonomis dari hasil budidayanya.
Pada kesempatan workshop ini, mewakili manajemen Community Relation PEPC Zona 12 Edi Arto juga menyampaikan sosialisasi terkait keamanan migas kepada peserta dan perwakilan stakeholder yang hadir. Disampaikan Edi saat ini PEPC JTB sudah beroperasi secara penuh. Keberhasilan ini menurutnya tidak lepas dari dukungan seluruh pihak termasuk stakeholder masyarakat sekitar.
Ditambahkan juga bahwasannya penanganan lahan yang berdekatan dengan fasilitas operasi migas untuk menghindari cara pembakaran, karena hal tersebut akan menimbulkan potensi yang bisa merugikan banyak pihak. Dengan kegiatan-kegiatan program pengembangan masyarakat seperti ini, semakin meningkatkan awareness masyarakat sekitar untuk mendukung operasi hulu migas berjalan dengan lancar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H