Lihat ke Halaman Asli

Yuk, Luangkan Waktu demi Menjaga Kehangatan Keluarga

Diperbarui: 7 Maret 2018   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kebersamaan dalam keluarga (Mission Breakout London)

Kehangatan keluarga berkaitan erat dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh setiap individu dalam keluarga tersebut. Kondisi yang bisa diupayakan dengan meluangkan waktu, dengan kondisi ekonomi yang kita jalani saat ini, tanpa harus menunggu kaya. Lagi pula, kaya atau makmur itu relatif, dengan ukuran yang berbeda menurut masing-masing orang. Namun, Tuhan memberikan waktu yang sama bagi setiap manusia, untuk diatur dengan sebaik mungkin, termasuk meluangkan waktu untuk menikmati kehangatan keluarga dengan cara yang beragam. Ini cerita saya (kami):

Kami menikah lebih dari lima tahun silam, setelah menjalani waktu berpacaran sekitar dua tahun. Sebelum menikah, kami termasuk orang yang jarang bepergian, baik bepergian jarak jauh maupun jarak dekat untuk menikmati kebersamaan bersama keluarga. Setahun pergi 1-2 kali sudah terhitung luar biasa. Namun, semuanya berubah setelah kami menikah. Ibaratnya, kami "tidak bisa" melihat tanggal merah terlewat begitu saja, tanpa mengagendakan untuk menikmati kebersamaan, termasuk hari Minggu. Lewat hasil jerih lelah yang kami peroleh setiap bulan, kami sisihkan sebagian untuk keperluan ini. Kami pun sengaja meluangkan waktu supaya bisa menikmati refreshing  di luar rumah. Kegiatannya pun beragam, mulai dari sekadar makan bakso, mie ayam, atau seafood, berolahraga bersama (saya bermain basket, sedangkan istri memotret atau merekam), menonton film favorit, hingga aktivitas "mbolang" ke tempat-tempat yang belum pernah kami kunjungi bersama. (Mbolang: istilah kami untuk berpetualang ke tempat yang baru)

Selama kurun waktu 6 tahun terakhir (terhitung sejak 2012 hingga 2018), kami pun sudah menjelajah ke beberapa daerah, mulai dari Solo, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Magetan, Boyolali, Yogyakarta (kota), Gunung Kidul, Surabaya, Malang, hingga Bali. Khusus untuk Malang, telah kami datangi sebanyak 3 kali dengan tujuan wisata ke daerah Batu dan terakhir ke Bromo. Mungkin lokasi-lokasi yang kami kunjungi selama 6 tahun terakhir, jauh lebih banyak daripada yang kami kunjungi (masing-masing orang) sebelum kami menikah!

Mahal? Beberapa perjalanan harus diakui cukup mahal (menurut ukuran dompet kami), tetapi ada juga yang kami sebut "wisata murah meriah". Kami menyadari bahwa kebersamaan sebagai pasangan (suami-istri) memang memerlukan bayar harga. Namun, semua itu tak dapat terlaksana jika kami tak pernah meluangkan waktudi tengah kesibukan harian kami, yang bisa berlangsung hingga 12 jam sehari---terhitung sejak membuka pintu rumah, sampai kembali masuk.

Kami pun sering menyarankan kepada teman-teman kami, yang juga sibuk bekerja, agar mereka meluangkan waktu untuk menikmati kebersamaan bersama keluarga. Tak harus jauh, tak harus mahal juga. Asalkan ada niat, pekerjaan pun (seharusnya) bisa diatur, karena kitalah yang seharusnya mengatur pekerjaan, bukan sebaliknya. Bukankah ada waktu cutibagi kita yang bekerja kantoran? Bagi kita yang berprofesi sebagai guru, seperti istri saya, bukankah juga ada waktu liburan sekolah? Memang untuk berlibur secara khusus saat liburan sekolah, biaya yang diperlukan biasanya lebih mahal. Namun, hal itu pun bisa disiasati dengan mengumpulkan uang jauh-jauh hari, untuk keperluan rekreasi bersama.

Nah, biar lebih lengkap, berikut saya sertakan beberapa gambar hasil "kehangatan keluarga" yang saya ceritakan di atas:

Berfoto dadakan di PhotoBox Amplaz Jogja (Instagram@Widodo_Surya_Putra)

Ini foto kedua kami di konter photo-box  yang ada di Ambarrukmo Plaza, Yogyakarta. Tak ada rencana foto, seperti yang pertama, tetapi ketika melintas di dekat konter tersebut, mendadak niat untuk foto pun muncul. Apalagi, kami cukup lama tidak mengupdate foto dengan alat peraga seperti gambar di atas. Jepret! Jepret! Jepret! Kami pun segera beraksi dengan beberapa alat peraga, lalu pulang membawa foto dalam bentuk file  dan foto yang dicetak berukuran kecil, sehingga cukup untuk masuk ke dompet.

Mbolang di Sadranan-GK pada 2017 (Instagram@Widodo_Surya_Putra)

Pesona pantai di wilayah Gunung Kidul memang tak ada habisnya. Kali ini kami memilih Pantai Sadranan dengan penginapan "Rumah Bambu"-nya yang berada tepat di pinggir pantai. Dua hari satu malam menepi sejenak dari rutinitas hidup di Pantai Sadranan sekaligus menjadi keinginan yang terpenuhi, setelah bertahun-tahun hanya bisa berencana. Tak lupa kami pun berkunjung ke dua pantai lain yang "bertetangga" dengan Pantai Sadranan. Jepret! Jepret! Jepret! Kami pun pulang dengan bersukacita, plus tambahan koleksi foto yang banyak banget!

 

Trip to Bromo, September 2017 (Dok. Pribadi)

Foto yang terakhir ini kami sebut "Trip mahal, tetapi puas!" Ya, selama 5 tahun terakhir, ini adalah perjalanan kami yang ketiga kalinya ke Malang, Jawa Timur, dengan tujuan utama trip berjamaah ke Bromo. Jepret! Jepret! Jepret! Kami puas karena bisa melihat keindahan alam ini dari jarak dekat, secara langsung, juga mendapatkan teman-teman baru. Ah, kota Malang dan sekitarnya memang bikin kangen. Kami pasti ke sana lagi!

****

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline