Setelah Frank De Boer dilengserkanpaksa oleh manajemen Crystal Palace, kini giliran Craig Shakespeare yang harus memiliki catatan kelam dalam karier kepelatihannya. Ya, tak lama setelah hasil imbang yang diraih Leicester City saat menjamu West Bromwich pada pekan kedelapan Premier League, kesabaran dari manajemen Leicester City pun nampaknya sudah habis. Hasilnya: Craig Shakespeare dipecat!
Kondisi ironis ini harus diterima oleh Craig setelah juara liga musim 2015/2016 tersebut masih berada di zona merah, setelah menyelesaikan delapan pertandingan. Empat kekalahan, tiga hasil imbang, dan hanya sekali menang menjadi catatan buruk bagi Craig Shakespeare, yang musim lalu berhasil menghindarkan Leicester dari degradasi pasca dipecatnya Claudio Ranieri.
Seperti dilansir dari laman goal.com(*),total hanya empat bulan Shakespeare menangani Leicester City sebagai pelatih utama. Sebelumnya, sejak 23 Februari 2017 ia hanya menjadi caretakeratau pelatih sementara. Entah mengapa, peruntungan Shakespeare sebagai caretakerjustru lebih baik, karena musim lalu ia sempat membawa timnya meraih lima kemenangan beruntun sejak dipercaya menangani Leicester untuk sementara. Namun, keputusan kini telah diambil oleh manajemen. Kiprah Craig Shakespeare telah berakhir di King Power Stadium. Ia pun menjadi manajer kedua yang harus merasakan pahitnya di-PHK, seperti yang dialami oleh Ronald Koeman.
Pemecatan sang manajer "di tengah jalan" oleh Leicester City mengulang cerita kelam dari klub ini, setelah musim lalu manajemen The Foxes juga melengserkan Claudio Ranieri, yang sebelumnya berhasil membawa tim ini menjuarai liga. Kini, Shakespeare juga harus mengalami nasib yang sama dengan pelatih yang dahulu digantikan olehnya. Tragis!
Nah, untuk mengisi kekosongan kursi manajer, manajemen klub telah menunjuk Michael Appleton, yang semula asisten manajer Shakespeare, untuk menjadi caretaker,setidaknya sampai laga terdekat yang akan dilakoni oleh Jamie Vardy, dkk. Kandang Swansea City pun akan menjadi ujian perdana bagi Michael Appleton. Sejauh mana ia dapat memberi harapan baru kepada para pendukung dan manajemen klub, untuk segera membawa timnya beranjak dari "zona merah" yang sementara ini dihuni bersama AFC Bournemouth dan Crystal Palace. Bukan pekerjaan mudah karena kompetisi di negeri Ratu Elizabeth ini dikenal sangat kompetitif dan sengit, sekalipun hanya untuk meraih 1 poin saja.
Seperti apa sosok Michael Appleton yang selama ini mungkin jarang disorot kamera? Ini dia orangnya:
Mampukah Michael Appleton? Kita nantikan bersama. Kita doakan pula agar Shakespeare dapat segera dipinang oleh klub lain untuk membuktikan bahwa Leicester City salah karena tak memberinya kesempatan lebih lama untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih yang cukup bagus.
Salam olahraga,
-wsp-
Sumber:
(*) www.goal.com