Lihat ke Halaman Asli

Pelajaran Hidup dari Bastian Schweinsteiger

Diperbarui: 1 Februari 2017   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bastian Schweinsteiger saat beraksi di lapangan (Manchester Evening News)

Ada satu pemain yang terlihat sangat bersukacita ketika Manchester United (MU) menumbangkan Wigan Athletic pada Putaran V Piala FA, pada Minggu (28/1) kemarin. Laga yang berakhir manis dengan kemenangan mencolok 4-0 yang meloloskan MU ke babak 16 besar Piala FA menantang Blackburn Rovers. Siapakah pemain itu? Bastian Schweinsteiger! Saya harap Anda tidak susah melafalkan nama belakang dari pemain asal Jerman tersebut. Lebih mudah memang mengucapkan nama istrinya daripada nama pemain bernomor punggung #31 ini. Setelah lebih dari satu tahun Basti (panggilan akrabnya) tidak bermain sebagai pemain utama, Jose Mourinho memberinya kesempatan tampil penuh pada pertandingan Piala FA yang dihelat di Old Trafford.

Basti pun membayar kepercayaan sang pelatih dengan tuntas. Melalui torehan 1 assist yang brilian, ditambah 1 gol hasil tendangan sedikit salto, Basti pun tersenyum lebar karena berhasil memberi kesan manis pada penampilan perdananya sebagai starter. Perayaan gol yang cukup unik pun dilakukannya, dengan mengayungkan tangan seolah sedang bermain tenis. Mungkin ia hendak berterima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan oleh sang istri kepadanya.

Buah kesabaran dan keteguhan hati 

Torehan satu assist dan satu gol yang membuat fans MU bersorak merupakan buah kesabaran dan keteguhan hati Basti. Khalayak umum sudah mengetahui bagaimana Basti sempat mendapatkan perlakuan buruk—tidak hanya perlakuan tidak menyenangkan—sebagai seorang pemain profesional. Ia pernah mendapat kritik keras dari Louis van Gaal, eks manajer MU setelah dianggap tidak tampil maksimal akibat sering dibekap cedera pada Premier League musim 2015/2016. Sejak menepi karena cedera pada awal Januari 2016, Basti pun tak pernah lagi mendapat kesempatan bermain sebagai starter di berbagai ajang kompetisi yang diikuti oleh MU, sekalipun telah pulih dari cedera.

Sekali waktu, setelah berbulan madu bersama sang istri dan kembali ke markas latihan MU, Basti mendapati barang-barangnya di locker tim utama sudah kosong, berpindah ke locker tim cadangan (reserve), sesuai perintah sang pelatih utama. -> Pemain mana yang tidak 'emosi' menerima perlakuan begini?

Seolah masih belum cukup, masih segar dalam ingatan kita ketika Mourinho berterus-terang kalau tenaga Basti tidak dibutuhkan pada musim kompetisi 2016/2017. Ia bahkan santer diberitakan hendak dijual pada bursa transfer musim panas 2016 lalu. Hebatnya, Basti bisa menanggapi dengan positif sambil menegaskan bahwa ia tidak akan ke mana-mana. MU akan menjadi klub terakhirnya di Eropa dan Basti akan siap kapan pun tim membutuhkan jasanya. Tentu saja impian saya masih ingin membela United dan membantu mereka mencapai tujuan. Saya juga melakukan pembicaraan dengan Mourinho dan saya tidak mempunyai masalah dengan Mourinho," ujar Schweni seperti dilansir Sports Mole, Rabu (31/8/2016).

"Kami berkomunikasi dengan baik dia juga sudah tahu apa yang saya inginkan. Kami harus menunggu dan melihat apa yang terjadi pada bulan-bulan ke depan. Namun yang pasti, saya belum mau berhenti dari dunia sepak bola," sambungnya.

Pemain yang turut membantu Jerman merengkuh Piala Dunia 2014 itu membantah akan membela tim MLS. Ia tetap berhasrat membela Setan Merah. Basti juga sempat menanggapi rumor ketika ia diyakini akan pergi ke Amerika Serikat dan bermain di MLS:

"Jendela transfer pemain di Amerika sudah ditutup dan saya tidak pergi ke sana. Mimpi saya masih membela United dan jika saya mendapatkan kesempatan yang adil, saya percaya bisa bermain kembali. Saya sempat bermain di semifinal Piala Eropa dan saya masih percaya pada kemampuan saya."

Situasi semakin sulit karena saat itu, karena MU memiliki stok berlimpah untuk lini tengah. Selain Michael Carrick, ada Ander Herrera, Marouane Fellaini, Jesse Lingard, Paul Pogba, Morgan Schneiderlin, dan Memphis Depay yang lebih dipilih oleh Mourinho untuk mengisi lini tengah MU. Dua nama terakhir akhirnya "menyerah" dan memilih meninggalkan MU pada bursa transfer musim dingin pada Januari 2017. Namun, Basti masih membuktikan bahwa dirinya masih cukup sabar dan benar-benar tidak ingin pergi ke mana-mana. Profesionalitasnya benar-benar terbukti setelah Mourinho sendiri mengakui bahwa Basti telah bekerja keras setiap kal latihan. Kesabaran dan mentalnya juga teruji karena hampir setahun lamanya Basti belum berlaga di Premier League!

Mourinho dan MU masih membutuhkan jasa Basti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline