Lihat ke Halaman Asli

Widjaya Harahap

a quietude storyteller

La Nina, Gadis Kecil Bersimbah Air Mata

Diperbarui: 9 Januari 2021   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awan hujan (foto courtesy Republika Online)

Wahai si kecil gadis,
gerangan apa dikau menangis?
dukamu menggores murung paras langit
merundung cakrawala dan angin bangkit
nan menghembus-puntalkan awan gemawan
menggulung-ringkus petaka beban
pada halilintar bersabung
dentam gelegar menggedor jantung

Wahai si kecil gadis,
gerangan apa dikau menangis?
menggenang kelopak mata
berlinang merendam derita
menggeriap memendam gelisah
yang meluap menunggu tumpah

Alangkah deras tercurah tiada sudahnya
Wahai, kuasakah membasuh dosa?

Wahai gadis jelita
dikaupun wujud menjelma
Pagi yang gundah
langit yang berjelaga
Awan menggantung rendah
dipenjara syak-wasangka

Diburuk-sangkai mewartakan duka,
padahal engkau (tentu) juga
membingkiskan sukacita
maka menangislah: wahai, La Nina

Ciamis 2020

Awan Cumulonimbus (foto pixabay.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline