"Implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD: Kesenjangan Antara Rencana dan Realita"
WIDIYAWATI
ABSTRAK: Merdeka Curriculum Implementation in Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di lembaga itu sendiri. Namun, terdapat kesenjangan yang signifikan antara rencana dan realita dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan ketidakmerataan dalam implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD, serta memberikan rekomendasi dalam mengatasi hambatan tersebut. Adapun tantangan utama yang sering terjadi atau yang dihadapi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka meliputi : a. Banyak guru PAUD yang belum sepenuhnya memahami prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, b. Keterbatasan dalam hal fasilitas, alat bantu pembelajaran, dan materi ajar yang belum sesuai dengan Kurikulum Merdeka menjadi hambatan signifikan, c. Pemahaman atau dukungan orang tua tentang Kurikulum Merdeka masih minim atau belum merata, d. Banyak lembaga PAUD yang belum memanfaatkan teknologi dengan baik dalam pembelajaran, padahal teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung implementasi kurikulum, c. Pentingnya dukungan dari Yayasan terutama bagi lembaga PAUD swasta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi langsung di beberapa lembaga PAUD. Hasil penelitian menunjukkan perlunya penguatan pelatihan bagi guru, peningkatan komunikasi dengan orang tua, serta pengembangan sumber daya pembelajaran yang lebih memadai. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan dalam merumuskan strategi yang lebih efektif untuk meratakan implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD, demi peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini secara menyeluruh.
Kata Kunci : Pelaksanaan Kurikulum Merdeka,PAUD,Kualitas Pendidikan
ABSTRACT: The implementation of the Merdeka Curriculum in Early Childhood Education (ECE) is an effort to improve the quality of education in Indonesia, particularly within the institutions themselves. However, there is a significant gap between planning and reality in its execution. This research aims to identify and analyze the factors causing disparities in the implementation of the Merdeka Curriculum in ECE, as well as to provide recommendations for overcoming these obstacles. The main challenges often encountered in implementing the Merdeka Curriculum include: a. Many ECE teachers do not fully understand the principles of the Merdeka Curriculum; b. Limitations in facilities, teaching aids, and learning materials that are not aligned with the Merdeka Curriculum pose significant barriers; c. The understanding or support from parents regarding the Merdeka Curriculum is still minimal or uneven; d. Many ECE institutions have not effectively utilized technology in teaching, despite it being an effective tool to support curriculum implementation; e. The importance of support from foundations, especially for private ECE institutions. This research employs a qualitative approach, with data collection through interviews and direct observations at several ECE institutions. The findings indicate a need for enhanced training for teachers, improved communication with parents, and the development of more adequate learning resources. It is hoped that these findings can provide insights for policymakers and stakeholders in formulating more effective strategies to equalize the implementation of the Merdeka Curriculum in ECE, aiming for a comprehensive improvement in the quality of early childhood education.
Keywords: Implementation, Merdeka Curriculum, Early Childhood Education, Quality of Education
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memainkan peran penting dalam fondasi perkembangan anak dan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Di Indonesia, Kurikulum Merdeka diperkenalkan sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memberikan fleksibilitas dalam proses belajar mengajar, dan mendorong kreativitas serta kemandirian anak. Namun, meskipun tujuan tersebut sangat baik, implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD masih menghadapi berbagai tantangan yang menghambat pencapaian hasil yang diharapkan.
Adanya kesenjangan antara rencana yang telah ditetapkan dan realitas yang terjadi di lapangan. Banyak guru PAUD yang belum sepenuhnya memahami prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, sehingga mereka kesulitan dalam menerapkannya secara efektif. Selain itu, keterbatasan fasilitas, alat bantu pembelajaran, dan materi ajar yang tidak sesuai dengan Kurikulum Merdeka juga menjadi hambatan signifikan. Hal ini berpengaruh langsung terhadap kualitas pembelajaran yang diterima oleh anak-anak.