Lihat ke Halaman Asli

Widz Stoops

TERVERIFIKASI

Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Pengabdi Kantor Pos

Diperbarui: 5 Januari 2023   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung King David Kalakaua. Sumber : https://historichawaii.org/portfolio-items/kingkalakauabuilding/

Terletak di sudut antara jalan Richards dan Merchant, di Honolulu, Hawaii , gedung ini pada awalnya hanya disebut sebagai, "Gedung Federal" karena di dalamnya terdapat Kantor Pos, Pabean, dan Pengadilan. Sekarang nama resminya adalah gedung Raja David Kalakaua. Tapi sebagian besar orang menyebutnya sebagai "kantor pos pusat kota".

Assistant Superintendent of Mail kantor pos saat ituBenedict Westkaemper, digambarkan oleh bawahannya sebagai orang yang pendiam tapi sangat bawel dalam hal pengadaan alat-alat kantor. Tidak cuma bawel, ia bahkan berkelakuan sangat aneh. Bayangkan saja, alat-alat tulis kantor seperti pensil dan kertas dijaga sangat ketat olehnya seperti layaknya harta karun.

Namun, bosnya, Kepala Pos Honolulu DH MacAdam, mengatakan jejak rekam kerja Westkaemper saat masih di kantor pos El Centro, California sangat bagus dan melalui rekomendasi MacAdamlah Westkaemper dipindahkan ke layanan pos di Honolulu pada tahun 1921.

Berasal dari Minnesota, Westkaemper meninggalkan saudara laki-laki dan perempuannya untuk pindah ke California setelah menyelesaikan tugas wajib militernya. Westakaemper bekerja di kantor pos sejak tahun 1912. Ia adalah karyawan yang rajin. Dalam beberapa tahun, jabatannya naik dari Petugas Pendaftaran menjadi Pengawas Surat.

Bulan Agustus 1924, Benedict Westkaemper menjadi sukarelawan sebagai pelaut amatir dalam perjalanan ke Kepulauan Palmyra dengan kapal yang diberi nama The Palmyra.

"Westy" begitu Westkaemper menyebut dirinya, menyimpan catatan perjalanannya selama di kapal. Pada tanggal 19 Agustus, tidak lama setelah kapal berlayar, beberapa awak mengalami apa yang mereka sebut, "mal de mer" atau mabuk laut.

Baru beberapa hari berlayar, kapal diterjang badai. Angin menyebabkan sedikit kerusakan, termasuk putusnya kabel radio yang baru saja dipasang. Setelah itu, terjadi badai lagi dimana bagian railing atau pagar di geladak lepas sehingga kapal miring ke satu sisi.

Ombak laut sangat tinggi mengombang-ambingkan perahu. Begitu buruknya keadaan saat itu mereka membuang botol berisi nama-nama  kru kapal ke dalam laut, "untuk berjaga-jaga" kalau terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.

Satu minggu berselang, akhirnya mereka mencapai Pulau Fanning dan empat hari kemudian tibalah mereka di kepulauan Palmyra. Meskipun harta karun Spanyol yang ada dalam legenda tidak pernah ditemukan di sana, tapi mereka menemukan ribuan burung, ketam kelapa besar, air bersih, dan segerombolan ikan belanak.

Perjalanan ini tampaknya menjadi puncak kebahagiaan dari kehidupan Westkaemper yang tidak neko-neko.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline