Lihat ke Halaman Asli

Widz Stoops

TERVERIFIKASI

Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Mansion Tak Bersudut

Diperbarui: 30 Desember 2021   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

George Stickney Mansion. Sumber : website tripadvisor.com

George Stickney dan istrinya Sylvia merupakan orang kulit putih pertama yang menetap di Nunda Township pada awal tahun 1830-an. Nunda Township merupakan kota terbesar di McHendry County, negara bagian Illinois, Amerika Serikat.

Pasangan ini mempunyai sepuluh orang anak. Sayangnya hanya tiga anak yang bertahan hingga dewasa, sedangkan tujuh orang lainnya meninggal saat mereka masih anak-anak.

Kepergian anak-anaknya membawa pasangan itu masuk ke dalam dunia spiritualisme sebagai cara mereka menghadapi tragedi besar yang menimpa. Mereka percaya bahwa roh anak-anaknya dapat kembali diajak berkomunikasi melalui upacara pemanggilan arwah.

Kegiatan ini tentu saja merubah gaya hidup mereka. Dalam upaya menghindari pertanyaan dari orang asing atau desas-desus aneh yang muncul tentang praktik spiritual mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk pindah ke lokasi lebih terpencil di McHendry County, yaitu Bull Valley.

Rumah atau tepatnya mansion ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama seperti layaknya rumah pada umumnya, terdapat kamar tidur, dapur dan ruang tamu. Sedangkan di lantai dua terdiri dari satu kamar sebagai kamar mandi dan tiga kamar yang saling terhubung lainnya di sepanjang lorong sebagai Sylvia Ballroom.

(Baca juga : “Mirror Mirror on The Wall ..”


Mansion yang dibangun pada tahun 1836 tersebut kerap dipakai sebagai tempat di mana tentara Federal tinggal saat Perang Bersaudara berkecamuk. Sylvia Ballrom juga dikenal sebagai Ballroom pertama yang memiliki piano di McHendry County.

Namun hal tersebut di atas bukanlah alasan tempat itu mendapat ketenarannya. Saat hendak membangun mansion, keluarga Stickney memerintahkan arsiteknya untuk mendesain bangunannya tanpa siku-siku atau sudut.

Keluarga Stickney percaya rumah yang memiliki sudut atau siku-siku sembilan puluh derajat cenderung membuat roh terjebak, disamping juga dapat menarik perhatian roh jahat. Oleh sebab itu setiap sudut pada bangunan harus dilengkungkan.

Hal ini dilakukan dengan tujuan saat memanggil arwah anak-anaknya yang sudah mati, rohnya dapat bergerak melalui rumah tanpa hambatan, karena sudut sembilan puluh derajat diyakini dapat mempengaruhi kemampuan arwah untuk berkeliaran dan bahkan dalam beberapa kasus, menjebak atau membingungkan mereka. Tentu saja mereka tidak ingin hal ini terjadi.

Sayangnya pada saat pembangunan mansion tersebut, keteledoran terjadi. Salah satu ruangan memiliki sudut sembilan puluh derajat. Tragisnya, konon George Stickney ditemukan mati di ruangan bersudut itu dengan ekspresi muka sedang ketakutan seolah-olah ia melihat sesuatu yang menyeramkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline