Lihat ke Halaman Asli

Widz Stoops

TERVERIFIKASI

Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Pelayanan Kencan Online Amazon, Mungkinkah?

Diperbarui: 22 November 2020   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://unsplash.com/@charlesdeluvio

Rupanya keuntungan bersih 11,5 billion US dollar di tahun 2019 yang diperoleh dari Amazon belumlah cukup bagi Jeff Bezos, pemiliknya. Pria berusia 56 tahun, yang resmi menceraikan MacKenzie tahun lalu setelah 25 tahun menikah itu, kini tidak hanya memiliki The Washington Post dan Blue Origin (Perusahaan aerospace yang mengembangkan roket untuk penggunaan komersial).

Amazon juga telah mengembangkan sayapnya sebagai drug store (toko obat). Pelayanan Amazon Pharmacy telah dimulai hari Selasa kemarin dan bahkan memberikan gratis ongkir bagi anggota Priime mereka.

Maka tidaklah heran kalau disaat pandemik ini banyak perusahaan besar lain yang memberhentikan karyawannya, Jeff Bezos malahan merekrut seratus tujuh puluh lima ribu karyawan baru di bulan Maret dan April kemarin.

Amazon Pharnacy menerima pembayaran dengan menggunakan asuransi. Tapi bagi mereka yang tak berasuransi tidak perlu khawatir, karena Amazon juga mempunyai harga khusus untuk kategori ini.

Obat-obat generik ditawarkan delapan puluh persen diskon dan empat puluh persen untuk obat-obatan bermerk.

Jeff Bezos yang harus memberikan 1/4 bagian dari Amazon kepada mantan istrinya saat bercerai itu, menganggap bahwa semakin banyaknya para pembeli online, menjadikan Amazon Pharmacy sebagai sebuah tambahan pelayanan online yang dibutuhkan.

Perusahaan start up Pillpack dibeli Amazon seharga 700 juta US dollars tahun 2018. Perusahaan ini mempunyai lisensi pharmacy di 50 negara di dunia. Pada tahun yang sama Amazon juga mengumumkan usaha bersama Berkshire Hathaway dan JP Morgan Chase walaupun belum ada hasil yang substansial dari kerja sama tersebut.

Isyarat bahwa Amazon akan membuka Amazon Pharmacy terjadi pada tahun 2019, ketika mengganti nama Pillpack, dari "Pillpack, an Amazon Company" menjadi "Pillpack by Amazon Pharmacy".

Setelah berita ini terdengar saham toko obat besar seperti Rite Aid, Walgreen dan CVS Health langsung turun sekitar delapan hingga dua belas persen. GoodRx toko obat berdiskon yang tidak mengharuskan pembelinya menggunakan asuransi bahkan merosot hingga lima belas persen.

Banyak toko obat harus mengencangkan ikat pinggangnya di masa pandemik, semakin jarang orang datang ke toko menebus resep dokter, karena banyak praktek dokter yang tutup. Kalaupun ada pembeli obat, mereka kebanyakan melakukannya melalui online.

Dengan banyaknya kompetisi online, untuk mempersiapkan masa depan, Rite Aid dan CVS baru-baru ini juga mengumumkan rencana mereka melakukan renovasi, tidak hanya menjual obat-obatan tetapi juga memberikan pelayanan kesehatan yang sulit direplikasi secara online, termasuk appointment dengan ahli kesehatan professional bahkan pelayanan operasi kecil dengan dokter berlisensi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline