Lihat ke Halaman Asli

Widz Stoops

TERVERIFIKASI

Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Puisi | Cermin dan Bayangan Kelam

Diperbarui: 20 Januari 2020   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber website thecrawdaddy.bandcamp

Hari ini, seperti kemarin
dan kemarinnya lagi
masih saja kau anggapku
sekedar bayang-bayang
entah milik siapa

Tak cuma itu
sejak dulu
anggapanmu tentangku  
hanyalah cermin buram
Yang kerap kau sisihkan

Padahal mimpi juga bayang-bayang
Lalu, mengapa mimpi tetap jadi angan?
Padahal cermin pantulkan rupa asli
Lalu, mengapa palsu tetap kau puji?

Aku ingin terus berdiri di sini
Menanti bayang-bayang
jadi kenyataan
dan akan tetap terus berdiri
Hingga cermin tak lagi mengingkari

Atau biarkan
aku jadi bayang-bayangmu
dan akan selalu
hingga kau matikan cahaya itu
di relung hatimu

Atau biarkan
aku menjadi cerminmu
dan akan selalu
Hingga setiap kau tutup matamu
tak kau lihat yang lain kecualiku

Catatan: Koloborasi Widz dan Ropingi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline