Pada musim Semi 1965 sekembalinya dari perjalanan Tour Musik kelilingnya Bob Dylan berada dalam keadaan galau. Pada masa itu Bob Dylan memang seorang ikon musik besar dan sangat dielu-elukan oleh penggemarnya yang juga menggantungkan ekspektasi atau harapan tinggi kepadanya.
Hal ini membuat Dylan depresi bahkan berniat untuk lengser dari dunia musik. Dylan tiba-tiba membenci penggemarnya dan situasi yang ada, dia pun menumpahkan semua kebenciannya kedalam tulisan. Tapi kemudian 'Like A Rolling Stone' mengubah segalanya menjadi sesuatu yang ia (Dylan) sukai.
Dalam interviewnya dengan majalah The Rolling Stone, Dylan mengatakan, "Kadang sangat menyebalkan mendengar orang-orang berkata betapa mereka mencintaimu kalau kamu sendiri tidak mencintai dirimu. Tapi pada akhirnya rasa sebal itu hilang, yang ada hanyalah keinginan untuk memberitahu mereka akan sesuatu yang mereka belum tahu atau alami, bahwa mereka sebetulnya lebih beruntung dari pada saya dan what goes around comes around dengan kata lain apa yang kita lakukan akan berbalik kepada kita, singkatnya karma itu memang ada."
Lagu Like A Rolling Stone, pada awalnya kurang disukai oleh produser musik dan perusahaan label musik, karena liriknya yang terlalu panjang. Tapi kenyataanya lagu ini malah mendunia.
Banyak pemusik-pemusik besar meminjam lagu ini untuk dinyanyikan sebut saja Jimi Hendrix, David Bowie, John Mayer bahkan group musik besar Rolling Stone pun pernah menyanyikannya serta masih banyak musik besar lainnya.
Masih penasaran dengan lirik Like A Rolling Stone? Yuk, kita simak bersama disini.
You threw the bums a dime in your prime,
Didn't you?
Dylan mengingatkan 'Miss Lonely' (karakter penting) dalam lagu ini, saat ia masih berjaya dan bergelimpangan harta di mana ia selalu memandang remeh orang-orang yang kurang beruntung.
People'd call, say, "Beware doll, you're bound to fall."
You thought they were all kiddin' you.
Orang-orang menasehati agar dia (Miss Lonely) berhati-hati karena suatu saat nanti dia akan 'jatuh'. Tapi dia tak pernah menggubris nasihat mereka.
You used to laugh about everybody that was hangin' out.
Now you don't talk so loud. Now you don't seem so proud
About having to be scrounging for your next meal.