Siapa yang tidak mengenal Earnest Hemmingway? Penulis kaliber dunia ini pernah mendapatkan penghargaan Pulitzer di tahun 1953 dan Nobel Prize di tahun 1954.
Hemmingway tidak hanya terkenal dengan gaya tulisannya yang to the point, sederhana dan tanpa 'tedeng aling-aling' (Gaya tulisannya kemudian disebut Iceberg theory), tapi juga terkenal dengan gaya hidupnya yang outgoing dan playboy. Selama hidupnya Hemmingway mempunyai 4 orang istri dan di karuniai 3 orang anak laki-laki.
Pada tahun 1930-an Hemmingway menerima kedatangan seorang Kapten Kapal bernama Harold Dexter di rumahnya di Key West, Florida.
Pada pelayarannya kali ini Dexter membawa seekor kucing putih bernama Snow Ball. Sejak jaman dahulu kala para pelaut memang kerap membawa serta kucing selama berlayar, tidak hanya sebagai teman tapi juga untuk memburu tikus-tikus yang ada di dalam kapal.
Bedanya, Snow Ball adalah kucing jenis Polydactyl atau kucing yang mempunyai ekstra jari. Menurut Dexter, kelebihan jari-jari tersebut membuat kucing lebih cekatan dalam memburu tikus.
Menyaksikan ketertarikan Hemmingway akan Snow Ball, sebagai tanda persahabatan dan 'good luck' akhirnya Dexter memberikan anak dari Snow Ball kepada Hemmingway yang kemudian diberi nama Snow White.
Kucing pada umumnya mempunyai empat jari di setiap kaki bagian belakang dan lima jari di setiap kaki bagian depan. Sedangkan kucing Polydactyl mempunyai enam jari di setiap kaki depan dan kadang ada juga ekstra jari di setiap kaki belakangnya.
Begitu sayangnya Hemmingway kepada Snow White, dia membiarkan Snow White melakukan apa saja yang diinginkan, termasuk berkembang biak. Snow White dan keturunannya tidak hanya memberikan Hemmingway aspirasi untuk menulis tapi juga sebagai terapi jiwanya sebagai penderita bi-polar dan depresi.
Kucing jenis Polydactil ini sendiri sebelumya tidak begitu dikenal oleh khalayak ramai baru setelah Hemmingway memelihara dan membiarkannya berkembang biak di rumahnya di Key West, Florida, kucing Polydactyl kemudian lebih dikenal sebagai kucing jenis Hemmingway.
Karir dan gaya hidup Hemmingway menuntutnya untuk sering bepergian dan harus meninggalkan kucing-kucing kesayangannya. Pada tahun 1961 setelah penyakit jiwa yang berkepanjangan, Hemmingway akhirnya bunuh diri di rumahnya di Ketchum, Idaho, jauh dari kucing-kucing yang disayanginya.
Penyakit kejiwaan memang mengalir dalam darah keluarganya. Ayah, saudara perempuan, saudara laki-laki dan terakhir cucu perempuan Hemmingway, semua meninggal karena bunuh diri.