Lihat ke Halaman Asli

Widz Stoops

TERVERIFIKASI

Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Tips untuk Mengurangi Jet Lag yang Dapat Dilakukan Sebelum Take Off

Diperbarui: 2 Januari 2019   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash

Semalam seorang teman menghubungi saya untuk mengucapkan selamat tahun baru dan memberi komentar atas tulisan saya beberapa waktu lalu di Kompasiana berjudul "Hal-hal Kecil yang Berpengaruh Besar Ketika Liburan", menurutnya itu sangat bermanfaat tapi dia menyayangkan  karena tidak membahas lebih mendalam soal jet lag. Maklumlah di tahun ini teman saya akan memulai suatu pekerjaan baru yang akan membuatnya sering bepergian ke luar negeri.

Dia pun dengan jujur mengakui, tidak mengerti apa jet lag itu, bagaimana rasanya dan takut kalau bisa mempengaruhi ketajaman mental serta staminanya, karena di setiap perjalanan dinasnya nanti akan makan waktu sedikitnya empat sampai lima hari termasuk menghadiri banyak rapat-rapat kerja didalamnya.

Saya yakin banyak orang-orang seperti teman saya itu di luar sana. Jadi tidak ada salahnya kalau tulisan pertama saya di tahun 2019 membahas sedikit lebih mendalam tentang jet lag.

Jet lag adalah kelelahan yang teramat sangat (ekstrim) dan dampak fisik lainnya yang kita rasakan setelah melakukan penerbangan jauh melewati beberapa zona waktu. Pada umumnya kita butuh satu hari per zona waktu untuk sembuh dari pengaruh jet lag.

Saya patut beri tepukan bahu untuk teman saya yang dengan bijaksana telah memikirkan bagaimana cara menghindari/mengurangi jet lag sebelum berangkat daripada harus menghadapinya pada saat tiba ditempat tujuan nanti.

Banyak sekali sebetulnya cara-cara yang kita bisa lakukan. Kali ini saya menyadurnya dari "Travel Medicines, Mayo Clinic, Rochester, Minnesota" yang diuraikan oleh M.Rizwan Sohail M.D.

Ada jam di dalam tubuh kita, sebutan lainnya adalah circadian rhythm  yang selalu memberikan aba-aba kapan waktu untuk tidur dan waktu untuk bangun. Jet lag terjadi karena jam tubuh kita itu masih mengikuti waktu di mana kita berasal ketimbang mengikuti waktu di tempat tujuan di mana kita berada saat itu. Semakin banyak zona waktu yang dilalui, semakin besar kemungkinan kita terserang jet lag.

Selain sulit tidur, jet lag dapat menimbulkan fatigue, tidur yang berkepanjangan di siang hari dan sulit untuk berkonsentrasi/ berfungsi seperti biasanya. Masalah gastrointestinal seperti sakit perut, buang-buang air maupun susah buang air, bahkan sakit kepala, perubahan "mood" dan perasaan tidak enak badan, adalah hal-hal yang bisa terjadi karena jet lag.

Untuk membantu menghindari jet lag, dianjurkan beberapa hari sebelum berangkat, mulailah merubah jadwal waktu sesuai atau mendekati dengan tujuan kita nanti. Contoh, kalau akan bepergian ke timur, tidurlah satu jam lebih awal setiap malam selama beberapa hari sebelum berangkat. Kalau akan bepergian ke arah barat lakukan sebaliknya, tidurlah satu jam lebih malam dari biasanya. Cukup beristirahat juga sangat penting karena kurang tidur saat memulai perjalanan akan membuat jet lag semakin parah.

Setelah memasuki pesawat, segeralah sesuaikan waktu menurut waktu di tempat tujuan, dan gunakanlah itu sebagai patokan aktivitas kita. Kalau waktu di tempat tujuan adalah malam hari, tidurlah di dalam pesawat. Jangan lupa membawa penutup mata, penyumbat telinga untuk menghindari cahaya dan kebisingan agar kita dapat dengan mudah tidur.

Tapi kalau waktu tempat tujuan adalah siang, berusahalah untuk tetap terjaga selama di pesawat. Menonton TV atau movie, bermain games yang disediakan cuma-cuma di pesawat atau olahraga kecil dalam pesawat seperti yang pernah saya tulis di artikel sebelumnya juga dapat membantu kita untuk tetap terjaga. Pada saat kita tiba di tempat tujuan, tetaplah menyesuaikan aktivitas dengan waktu yang ada di sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline