Lihat ke Halaman Asli

Widz Stoops

TERVERIFIKASI

Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

"A Whiter Shade of Pale" Sepucat Perawan Terpilih Era Romawi Kuno

Diperbarui: 17 Desember 2018   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: thisdayinmusic.com

Beberapa tahun lalu lagu ini pernah dinobatkan menjadi lagu yang paling banyak didengarkan selama 75 tahun terakhir. Tidak bisa dipungkiri Procol Harum memang pantas menyandang gelar tersebut, karena lirik lagunya diciptakan bukan hanya melulu dari kumpulan kata kata yang dirangkai dan diberi sentuhan musik agar terdengar enak. 

Lagu ini sebetulnya penuh dengan eksperimen. Keith Reed sang pencipta lirik yang juga pecinta seni -salah satunya lukisan-lukisan karya Dally- mencoba memasukkan seni kedalam lirik yang diciptakannya. 

Bukan Keith Reed namanya kalau tidak memberikan bumbu drama didalamnya. Tidak hanya menceritakan tentang sepasang kekasih, tapi lagu ini juga sarat akan cerita.

Seperti menonton sebuah film, ada karakter, lokasi, perjalanannya, bahkan pendengar dapat merasakan dan mencium bau suasananya.

Jadi, memang ada inti yang bisa ditarik dari perjalanan tersebut dan sebetulnya sangat sederhana yaitu hubungan sepasang kekasih yang akhirnya harus berpisah karena perbedaan diantara mereka yang tidak bisa dikompromikan lagi. Sementara ide musiknya dibuat secara tidak sengaja oleh Gary Brooker vokalis Procol Harum yang juga menyukai lagu-lagu klasik. 

Pada suatu hari, Gary sedang memainkan lagu Van Bach 'Air on the G String' dengan pianonya dan berbuat kesalahan di 'bar' kedua dari lagu tersebut namun ketimbang berhenti Gary malah meneruskan dengan improvisasinya sendiri hingga terciptalah musik untuk lagu ini.

The Vestal Virgins, sumber foto: istockphoto.com

Seperti misteri yang ada di lukisan-lukisan Dally, sebagai penggemarnya Keith Reed pun membumbui misteri dalam lagu ini dengan menyelipkan kata-kata 'One of sixteen of Vestal virgins', satu dari 16 perawan vestals.

Lalu siapa 16 Perawan Vestals itu? Tidak tanggung-tanggung, Keith Reed membawa pendengarnya kembali ke era zaman Romawi Kuno.

Bayangkan, 700 tahun sebelum kelahiran Yesus, kalian adalah Numa Pompilius, seorang Raja di Roma dan para ahli spiritual mengatakan Dewi-Dewi Vestal akan melindungi daerah kekuasaan kalian dari mara bahaya. 

Syaratnya? Kalian harus menyalakan api suci atau Vesta dan harus menjaganya untuk tetap terus berkobar. Bagaimana caranya ? Setelah berfikir masak-masak akhirnya diputuskan bahwa satu-satunya yang mampu mengemban tugas itu adalah perawan-perawan yang terpilih.

Perawan-perawan terpilih inilah yang disebut 'The Vestal Virgins' atau singkatnya disebut Vestals. Keperawanan merupakan peranan penting dalam proses menjalankan tugas menjaga api suci Vesta agar tetap terus berkobar.

Perawan-perawan atau Vestals tersebut juga diperhatikan bibit, bebet dan bobotnya. Mereka dipilih sejak masih anak-anak sekitar usia 6-10 tahun, tidak hanya harus dalam keadaan yang prima dan tidak mempunyai cacat fisik tapi mereka juga berasal dari keturunan bangsawan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline