Semarang (15/08/2019) -- Pemerintah meyakini bahwa sikap mental yang dibangun di dalam masyarakat merupakan hal yang penting untuk mampu mengembangkan dan memajukan suatu daerah. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang diusung oleh Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dan Kementrian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) diharapkan dapat mewujudkan sikap mental bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Universitas Diponegoro sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia melakukan penerjunan mahasiswa yang tergabung dalam TIM II KKN UNDIP 2019 di Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang untuk mampu melaksanakan 7 program GNRM yaitu pendampingan pengurusan perizinan industri rumah tangga (PIRT), pendampingan pengurusan izin usaha mikro (IUM), optimalisasi potensi desa, perancangan sistem informasi, bersih desa, dan publikasi.
Desa Genting memiliki 13 dusun dengan segala keindahan dan potensi yang ada. Beberapa potensi utama yang ada di Desa Genting adalah jamur dan kopi. TIM II KKN UNDIP melihat potensi tersebut dan sangat amat disayangkan jika potensi tersebut tidak dioptimalkan dengan baik. "Kami sesungguhnya sangat amat mengharapkan bahwa masyarakat luas lebih mengenal kopi dari Desa Genting bahwa Kabupaten Semarang juga punya produk kopi." ujar Muhlasin Kepala Desa Genting.
Program optimalisasi potensi Desa Genting dilakukan dengan penggalian informasi lebih dalam dengan para pelaku usaha yang menggeluti produk jamur dan kopi. Kemudian TIM II KKN UNDIP melakukan pendekatan dan pendampingan secara langsung dengan 3 pelaku usaha di Desa Genting agar lebih mudah untuk ditindaklanjuti yaitu Simon pemilik "Kopi Gayeng", Yasin pemilik "The PAKC Coffee", dan Djarot pemilik "Kopi Berani" dan "Krisoles" untuk produk keripik jamur.
Kopi merupakan primadona Desa Genting. Jenis kopi yang diolah adalah Arabica dan Robusta. Ketiga pelaku usaha memiliki tujuan yang sama untuk mengembangkan potensi produk lokal dan menggerakan roda perekonomian Desa Genting.
Pengolahan kopi mulai dari penanaman hingga pengemasan produk dilakukan petani dan masyarakat Desa Genting sendiri. Biji kopi yang digunakan hanya biji kopi pilihan terbaik dari para petani Desa Genting sehingga cita rasa kopi Desa Genting memiliki keunikan tersendiri dan dijamin kualitas nya.
Permasalahan yang dihadapi 3 pelaku usaha cenderung sama yaitu ada pada bidang pemasaran dan pengemasan produk yang ada. "Kopi di Desa ini memang sudah sangat baik, namun kendala nya selalu saja di pemasaran karena pembel i selama ini masih hanya sekitar sini saja." ujar Yasin pemilik produk The PAKC Coffee.
Melihat kondisi permasalahan tersebut TIM II KKN UNDIP memutuskan melaksanakan program pengoptimalan potensi produk kopi dan jamur dengan pemasaran melalui media sosial dan pembentukan website. TIM II KKN UNDIP melakukan pembuatan media sosial agar produk-produk yang ada dapat diketahui oleh masyarakat luas sehingga proses jual beli semakin praktis dan cepat. Pemotretan terhadap foto produk dilakukan untuk dapat diunggah dan dapat dijadikan katalog di media sosial.
Pendampingan dilakukan hingga para pelaku usaha dapat mengerti dalam menjalankan media sosial tersebut hingga proses jual beli usai. Pembentukan website juga turut disinergikan dengan website Desa Genting sendiri sehingga seluruh media sosial yang ada serta artikel yang menyangkut potensi Desa Genting dapat dilihat di wehsite tersebut.
Website Desa Genting dapat diakses melalui www.geting-jambu.com TIM II KKN UNDIP juga turut memasarkan produk melalui EXPO satu Kabupaten Semarang dengan membawa produk-produk yang ada. Pendampingan juga turut dilaksanakan terhadap para perangkat desa untuk dapat melanjutkan website dan dilakukan pembaharuan secara terus menerus dan lebih sering melakukan pameran untuk produk-produk lokal.