Lihat ke Halaman Asli

Widiyanto Nugroho

an engineering student

Pelatihan Pembuatan Lampu Emergency Berbasis Sumber Daya Powerbank untuk Pemuda Tosaran oleh Mahasiswa KKN UNDIP

Diperbarui: 16 Agustus 2019   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul lampu yang telah selesai dirangkai

Pekalongan (23/7) -- Mahasiswa KKN UNDIP Desa Tosaran 2019 berikan pelatihan pembuatan lampu emergency sederhana dengan sumber energi Powerbank kepada pemuda-pemudi yang tergabung dalam IPNU IPPNU ranting Kebaran,Kedungwuni. Pelatihan ini berlangsung di ruang kelas MI Walisongo Kebaran diikuti oleh total 16 orang yang berasal dari Dukuh Kebaran, Desa Tosaran, Kecamatan Kedungwuni.

Pelatihan tersebut diberikan langsung oleh Widiyanto Nugroho, mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2016. Menurutnya, hal tersebut berawal dari kekhawatirannya terhadap resiko kebakaran karena umumnya masarakat masih menggunakan lilin sebagai penerangan darurat saat listrik padam, sementara mayoritas masyarakat berkecimpung dalam usaha konveksi, sehingga banyak ditemukan kain yang mudah terbakar di rumah-rumah warga. Solusi lain adalah lampu emergency buatan pabrik yang banyak dijual bebas di pasaran, akan tetapi harganya yang relatif mahal membuat masyarakat sebagian besar enggan menggunakan. Sehingga dirinya merasa perlu memberikan solusi tepat guna berdasarkan masalah yang ada di Desa Tosaran tersebut.

Penggabungan rangkaian elektronika daya dengan fitting lampu

Para peserta pelatihan diberikan pengetahuan tentang lampu emergency dan keunggulannya, serta proses pemilihan komponen elektronika yang ada di dalamnya,hingga proses perakitan ke dalam papan PCB. Menurut Widiyanto, kesulitan terbesar dalam pelatihan adalah masyarakat yang masih sangat awam terhadap dunia elektronika. Terutama dalam pemahaman komponen, istilah, dan pembacaan nilainya. Tapi bukan jadi masalah mengingat antusiasme peserta yang tinggi untuk mau belajar. Menurut Widiyanto, lampu emergency biasanya menggunakan baterai konvensional yang ditanam dalam modul fitting. Akan tetapi dirinya kali ini lebih memilih spesifikasi dengan sumber energi powerbank karena mayoritas pemuda sudah memilikinya sehingga lebih efektif dan efisien, karena menggunakan media sumber energi yang sudah banyak ditemukan, dibandigkan baerai lithium, dll. Keunggulan lampu ini adalah murah biaya produksinya dan bisa bertahan 6 jam dengan powerbank 5000 mAh, dan 10 jam dengan powerbank 10.000 mAh dengan lampu 9 Watt.

Harapannya, pemuda setelah ini mampu mengembangkan ilmu yang sudah diberikan untuk kemudian bereksplorasi berdasarkan modul yang sudah diberikan, dan bisa mengajari orang lain, bahkan bisa dijadikan peluang usaha bersama. Karena perakitan satu set modul lampu memerlukan biaya tak lebih dari Rp 25.000,- dan bisa dipasarkan dengan harga Rp 60.000 -- Rp 80.000,- sehingga ada peluang peningkatan pendapatan.

Foto bersama seluruh mahasiswa KKN dan peserta pelatihan dari IPNU dan IPPNU Kebaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline