Indonesia, salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Banyak jumlah penduduk menjadikan Indonesia menimbulkan masalah di berbagai bidang. Bidang-bidang ini diantaranya masalah kesejahteraan, kemiskinan, kesenjangan sosial dan lingkungan hidup.
Di bidang lingkungan hidup, sampah menjadi masalah utama selain kualitas udara. Hal ini terjadi karena sampah merupakan polutan di tanah bahkan di laut sekalipun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2016, Indonesia memproduksi timbulan sampah sebesar 65,2 juta ton sepanjang tahun tersebut. Bahkan menurut ocean concervancy, 3,2 juta ton berakhir dilaut.
Baca juga: Indonesia, Negara dengan Garis Pantai Terpanjang Masih Mengimpor Garam
Sampah tersebut akan berdampak sangat buruk bagi lingkungan. Tak hanya tanah, namun juga lautan. Terutama sampah plastik tidak dapat di urai dengan cepat. Meskipun begitu, tanpa sampah juga memilik dampak yang begitu positif bagi kita.
Pertama, sampah dapat membukakan lapangan kerja. Karena lingkungan sekitar kotor akibat sampah, dinas lingkungan membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang sapu jalanan. Ini dapat berdampak positif bagi perekonomian keluarga mereka.
Selain itu, sampah menjadi penghasilan bagi pemulung meskipun sedikit dan belum tentu dapat memenuhi kebutuhan hidup. Namun, mereka dapat menyambung nyawa dengan itu.
Kedua, sampah bisa menjadi pupuk, tentunya sampah organik yang dapat digunakan untuk membuat pupuk. Pupuk ini dapat digunakan dari skala rumahan hingga skala yang besar. Ini karena sampah yang di produksi sangat banyak.
Tentunya ini dapat dimanfaatkan. Dalam skala rumah, kita memanfaatkan pupuk tersebut untuk menambah nutrisi tanaman hias disekitar pekarangan.
Ketiga, sampah juga dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi tenaga listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sudah mulai hadir diberbagai wilayah di Indonesia.