Lihat ke Halaman Asli

Widi Wahyuning Tyas

Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Lawan Diabetes dengan Diet Vegan

Diperbarui: 7 November 2018   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah atau glukosa yang tinggi. Banyaknya glukosa yang menumpuk di dalam darah karena tidak diserap dengan baik berimbas pada munculnya berbagai gangguan organ tubuh. Jika dibiarkan, diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang mengancam nyawa.

Umumnya, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yakni diabetes tipe 1 yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas penghasil insulin, dan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh sel-sel tubuh yang berubah menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga terjadi resistensi sel tubuh terhadap insulin.

Jika diabetes tipe 1 bisa berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, lain halnya dengan diabetes tipe 2 yang sering kali tidak disadari lantaran gejalanya yang cenderung tidak spesifik. Umumnya, penderita diabetes tipe 2 baru menyadarinya setelah bertahun-tahun.

Ini lah yang membahayakan. Gejala yang tidak terlalu menyiksa kerap kali dianggap sebagai hal yang biasa, sehingga penderita tidak menyadari ada penyakit yang bersarang dalam tubuhnya sembari tetap melakukan kebiasaan yang ternyata bisa memperparah penyakit tersebut tanpa sepengetahuannya.

Selain itu, diabetes juga tidak bisa disebut sebagai penyakit yang hanya menyerang orang tua. Kondisi ini pernah menimpa tetangga saya yang meninggal akibat diabetes pada usia 22 tahun. Ia baru menyadari jika dirinya terkena diabetes setelah 3 tahun. Setelah itu tubuhnya menjadi sangat kurus dan ia harus benar-benar menjaga tubuhnya agar tak terluka lantaran jika terluka sedikit saja akan sangat lama menyembuhkannya. Jari kakinya sampai diamputasi gara-gara luka yang sangat parah hanya karena tersandung.

Jika ditelisik ke dalam sabab musababnya, penyakit ini muncul karena kadar gula berlebihan akibat gaya hidup yang kurang sehat. Maka dari itu, perlu adanya perubahan pola hidup menjadi pola hidup sehat, dengan membatasi konsumsi gula, baik gula murni dari makanan maupun gula tambahan. Selain itu, kebiasaan minim mobilitas yang banyak dilakukan oleh orang-orang zaman kiwari juga meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Mengutip CNNIndonesia, Khaled Al-Suwaidi adalah salah satu penderita diabetes yang didiagnosis menderita penyakit tersebut saat masih berumur 32 tahun. Hal itu membuatnya merubah pola hidupnya dari mulai tidur lebih awal, lebih berhati-hati memilih makanan, dan mulai rajin berolahraga. Selain itu, ia juga memperbanyak konsumsi sayur dan buah dalam jumlah besar.

Khaled juga bereksperimen dengan diet vegan. Tiga kali dalam seminggu, ia menjadi seorang vegan yang hanya mengonsumsi sayur-sayuran sebagai makanan hariannya.

3 tahun menerapkan kebiasaan tersebut ternyata tak sia-sia. Khaled merasa ada perubahan yang jauh lebih baik pada tubuhnya. Selain itu, energinya juga bertambah. Ia mengungkapkan bahwa kuncinya adalah diet sehat. 80 persen dari perubahannya terjadi karena diet, sementara 20 persen lainnya karena olahraga.

Sejatinya, diet vegan adalah jenis diet vegetarian dimana seseorang tidak mengonsumsi daging, telur, produk susu, serta semua produk olahan hewani. Selain itu, makanan yang diproses dengan produk hewani pun pantang untuk dikonsumsi. Jadi, sebagian besar asupan nutrisinya adalah dari sayur dan buah-buahan.

Memang sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa diet vegan memiliki sejuta manfaat untuk kesehatan. Pola makan yang sehat dengan mengonsumsi sayur-sayuran lama kelamaan bisa memangkas kadar gula yang ada di dalam tubuh. Kesadaran akan pentingnya hidupnya sehat ini seyogyanya sudah diterapkan sejak dini, mengingat penyakit jaman sekarang tak kenal usia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline