Lihat ke Halaman Asli

Widi Wahyuning Tyas

Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Anak Muda Berani Sukses Muda, Harusnya

Diperbarui: 1 November 2018   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"umur udah 21 tahun, udah dapet apa aja kamu?" pertanyaan tersebut sering saya lontarkan ke diri saya sendiri. Tak jarang pertanyaan sederhana itu berbuntut menjadi berbagai pertanyaan lain seperti "udah bisa ngasih apa ke orang tua?" "udah berkontribusi apa aja, minimal buat kampus?" "target yang kemarin apa kabar? Udah kecapai?" dan ratusan pertanyaan lain yang ujung-ujungnya malah jadi boomerang ke diri saya sendiri.

Terkadang saya merasa hidup saya gini-gini aja. Hanya kuliah, mengerjakan tugas, sesekali main, dan telfon orang tua minta transferan kalau dompet sudah berpenghunikan Imam Bonjol saja. Damn, it's freakin flat!

Beberapa kali saya pernah iseng mengintip kehidupan teman-teman sekolah saya. Ada yang sudah bisa beli motor meski hanya kerja di Indomaret, ada yang dengan beraninya merantau jauh ke Jepang, ada yang sudah upload foto anaknya ke sosial media, ada juga yang riwa-riwi ke luar negeri mengikuti berbagai ajang dan konferensi mahasiswa internasional. Keren sakali. Sering kali rasa iri muncul di hati melihat teman yang 'terlihat bermanfat' dengan berbagai kesibukan dan prestasi yang dicapainya di masa muda. Saya bisa nggak, ya?

Selain si teladan yang saya sebutkan tadi, saya juga salut sekali dengan mereka yang bisa menghasilkan uang sendiri meski hanya main onlineshop atau bawa-bawa makanan ke kampus buat dijual. Mereka itu entrepreneur, lho! Menurut saya, jiwa pinter cari peluang dan 'anti malu' seperti itu memang harus dilatih dari hal-hal kecil untuk benar-benar bisa menjadi entrepreneur sukses.

Pernah sekali waktu saya mewawancarai seorang pengusaha muda untuk memenuhi tugas liputan media konvergensi. Mbak Anis, namanya. 

Berawal dari jualan olos dengan modal seadanya, ia terus berusaha mengumpulkan modal untuk mengembangkan usahanya sembari tetap memenuhi kewajibannya sebagai seorang mahasiswa.

Namun, ia tak hanya terpaku pada usaha olos saja. Bermodalkan kamar kos yang disulap menjadi tempat penitipan kucing, ia mulai merintis usaha pet shop yang kini telah memiliki 2 cabang. Selain itu, ia juga bisa memberikan uang untuk orang tuanya, bukan meminta jatah bulanan lagi. Saya salut sekali.

Setali tiga uang dengan mbak Anis, ada juga Faizal Hidayat, sosok entrepreneur muda yang berhasil mengembangkan bisnis kedai susu beromzet milyaran rupiah yang cabangnya sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia

Berawal dari berjualan susu kecil-kecilan sembari menyelesaikan kuliah, usahanya berkembang sangat besar. Ia tak hanya bisa memberikan uang untuk orang tuanya, namun juga mampu membeli mobil dan membangun rumah sendiri.

Tentu saja butuh usaha ekstra keras untuk mencapai itu semua. Usaha yang bisa dibilang sukses tak hanya didapat dari minta modal orang tua atau sekedar meneruskan bisnis yang sudah dibangun orang tua, namun memulainya dari kecil.

Usaha rintisan inilah yang biasa kita kenal dengan start up. Indonesia punya, kok, pengusaha muda start up yang menginspirasi. Sebut saja Ferry Unardi, pendiri Traveloka, William Tanuwijaya dan Leontinus Alfa Edison, pemilik Tokopedia, dan masih banyak lagi. Mereka merupakan pebisnis pemula yang mengandalkan teknologi sebagai acuan bisnisnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline