Lihat ke Halaman Asli

Strategi Bakar Jembatan/Perahu

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kadangkala pada saat terdesak manusia menjadi orang yang sangat kuat dan berani. Sun Tzu pernah mengatakan jika menghadapi musuh yang terjepit dan putus asa lebih baik kita lepaskan. Kenapa? Karena ketika kita menghadapi orang yang sudah putus asa dan tertekan secara tidak langsung akan memunculkan keberanian dan kekuatan baru. Karena secara tidak langsung orang yang sedang tertekan dan putus asa tidak mempunyai beban apa2 lagi.
Gaius Julius Caesar sebagai salah satu komandan perang terbesar sangat memahami psikologis ini. Ketika Julius Caesar sampai pada pantai Brittania dia dengan tegas dan berani menyuruh pasukannya membakar semua kapal yang telah didaratkannya. kebingungan tentu menghampiri semua pasukannya, mengingat kapal yang akan dibakar adalah kapal yang nantinya juga dipakai dalam perjalanan pulang. Tapi 'kegilaan' Julius Caesar sangat berdampak pada keluarbiasaan.
Pasukan Caesar yang dalam pikirannya sudah terbentuk tidak bisa pulang bertarung lebih ganas. Julius Caesar telah berhasil membentuk pasukannya menjadi lebih berani karena posisi terjepit. Pasukan Caesar sadar mereka tidak mempunyai pilihan lain selain bertarung habis2an mengingat mereka tidak bisa lagi pergi atau kabur. Strategi ini di kenal dengan membakar jembatan.
Hal yang bisa kita petik dari kejeniusan seorang Julius Casear adalah sebuah keberanian yang luar biasa.
“Kekhawatiran akan menghambat tindakan, tiadanya tindakan menuntun pada tidak adanya pengalaman, tiadanya pengalaman menuntut kita pada ketidaktahuan dan ketidaktahuan akan melahirkan kekhawatiran”.   John C Maxwell

Jadi marilah kita semua 'membakar jembatan' yang dapat menghambat kehebatan dan kekuatan kita untuk menjadi seorang pemenang.
Dan semestinya dengan perjuangan yang tiada henti, tujuan kita akan tercapai. Disatu sisi ini adalah tindakan positif, tetapi di lain sisi, yang perlu kita perhatikan, adalah timing. Apakah timingnya tepat untuk kita membakar perahu?
sumber: http://winatajournal.blogspot.com/2010/08/strategi-bakar-jembatanperahu.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline