Benarkah kereta cepat Whoosh dapat meningkatkan mobilitas orang-orang yang bekerja lintas Jakarta-Bandung atau sebaliknya? Apa iya hadirnya Whoosh dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Bandung atau sebaliknya?
Untungnya Whoosh terus berjalan hingga kini, sejak resmi beroperasi Oktober 2023 silam.
Dan pertanyaan-pertanyaan tentang Whoosh yang sempat mengusik, menemui jawabannya ketika saya menggunakan moda kereta cepat Whoosh pekan lalu. Kebetulan ada urusan pekerjaan di tengah pekan yang harus saya tangani di Bandung pada pagi hari dan untuk itulah naik Whoosh dari Stasiun Halim menjadi pilihan masuk akal.
Suasana di Stasiun KCIC Halim, Jakarta (foto: widikurniawan)
Andai tidak ada Whoosh, maka pilihan moda lainnya seperti mobil travel atau kereta api Argo Parahyangan bisa menjadi pilihan. Tapi jika mengejar waktu jam 8 atau jam 9 pagi sudah harus bekerja di Bandung, maka teramat "dag dig dug" karena masih harus memperhitungkan faktor macet dan sebagainya.
Dulu dalam situasi seperti ini, pilihan terbaik tentu menginap semalam sebelumnya di Bandung. Pastinya tidak efektif secara waktu dan biaya juga.
Mesin tiket di Stasiun Halim (foto: widikurniawan)
Dengan adanya Whoosh, berangkat pagi dari Jakarta maupun dari Bandung, masih masuk akal untuk mengejar waktu kegiatan pagi hari di kota tujuan. Jadwal paling pagi dari Halim adalah keberangkatan jam 06.40, kemudian 07.05, dan 07.55, masih keburu lah kalau harus sampai Bandung sebelum jam 9.00 pagi.
Sebaliknya, dari Bandung atau Padalarang tepatnya, jadwal keberangkatan Whoosh bahkan tersedia lebih pagi yaitu jam 5.52 dari Padalarang dan sampai Halim jam 6.37.
Menilik dari penampilan para penumpang Whoosh pagi itu, baik ketika berangkat pagi dari Jakarta maupun dari Bandung, memang terlihat banyak orang kantoran, pebisnis, selain juga yang memang memiliki tujuan untuk jalan-jalan.