Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Sepotong Rindu dalam Seporsi Soto Ayam yang Dibayar Nontunai

Diperbarui: 27 November 2024   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soto Ayam Pak Dalbe di Yogyakarta (foto: widikurniawan)

Jogja memang ditakdirkan untuk selalu dirindukan, karena segala sesuatu di dalamnya, termasuk soto ayam di kala sarapan. Belum lengkap rasanya berkunjung ke Jogja atau Yogyakarta, tanpa menikmati soto ayam untuk mengawali hari.

Satu hal yang menjadi prinsip saya ketika menyambangi Jogja, jika memesan hotel untuk bermalam, pesanlah kamar tanpa include sarapan. Ya, untuk apa sarapan di hotel ketika di luar sana kuliner Jogja terlalu menggoda, terutama soto ayamnya.

Maka pagi itu, dengan berbekal rindu yang telah menggumpal, saya bergegas menuju kawasan Jalan Sudirman Yogyakarta. Tak jauh dari toko buku Gramedia, di situlah nyempil warung sempit yang sepagi itu telah ramai dikerumuni oleh orang-orang.

Soto ayam Pak Dalbe, termasuk dedengkotnya persotoan di Jogja. Menilik lokasinya, berada di tepian jalan protokol pusat kota Jogja, hanya selemparan batu dari Tugu Jogja, dan tak bisa dikatakan jauh dari kawasan kampus UGM.

Warung soto ayam Pak Dalbe yang sempit tapi ramai (foto: widikurniawan)

Pagi itu, yang berdesakan di tengah sempitnya warung soto Pak Dalbe kemungkinan besar adalah para karyawan yang hendak berangkat kerja, menilik dari penampilannya. Tentu bukan pilihan yang salah untuk menjadikan soto ayam sebagai asupan agar kuat menghadapi kenyataan di dunia kerja.

Sebaiknya, jangan sekali-kali memesan soto terpisah dari nasi putihnya ketika berada di warung lejen seperti ini. Nggak masuk blas itu, dan hanya menandakan bahwa Anda pelancong yang ragu-ragu untuk menikmati soto secara paripurna, meresap sampai ke butiran nasinya.

Perlu sabar sedikit agar dapat tempat di dalam warung (foto: widikurniawan)

Tampilan soto ayam Pak Dalbe jelas tak bisa saya gambarkan dengan sempurna. Tapi izinkan saya setidaknya mencoba menuliskan gambarannya semampu saya.

Seporsi soto ayam dan nasinya, tercampur dengan indahnya hampir memenuhi mangkuk. Ketika dibawa penjualnya menuju meja saya, tampak kepulan asap dari kuah soto yang masih panas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline