Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Waktu Terasa Berhenti di Pasar Kranggan Jogja

Diperbarui: 25 November 2024   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Kranggan Jogja (foto: widikurniawan)

Jika kawasan Malioboro menjadi magnet menghabiskan senja dan malam di Yogyakarta, maka sebaiknya jangan terlewat mengunjungi Pasar Kranggan di pagi hari.

Ya, pasar tradisional yang hanya selemparan batu dari Tugu Jogja yang kesohor itu, bakal melengkapi pengalaman berkunjung para wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Wisatawan lokal menyerbu lapak di Pasar Kranggan (foto: widikurniawan)

Pun demikian bagi saya. Jika beberapa tahun lalu saya adalah anak kos yang mager untuk datang ke tempat seperti ini, maka kini saya seolah menjelma jadi wisatawan jika singgah ke Jogja dan Pasar Kranggan seolah jadi tempat menyenangkan untuk didatangi.

Maka, pagi itu usai menyantap sarapan soto ayam di bilangan Jalan Sudirman, saya bergeser ke Jalan Diponegoro yang masih satu ruas jalan dengan niat untuk terus memanjakan perut.

Aneka jajanan pasar (foto: widikurniawan)

Sebagai pasar tradisional, Pasar Kranggan rupanya berangsur-angsur telah bertransformasi sebagai salah satu tujuan wisata kuliner.

Lapak-lapak pedagang kebutuhan pokok seperti sayur dan sembako memang masih ada di bagian dalam.

Namun, di teras lantai dasar pedagang jajanan dan makanan legendaris menguasai area.

Sedangkan di lantai 2, bermunculan kios-kios dengan makanan lebih modern seperti roti, ramen, hingga kopi. Area ini lebih cocok bagi kalangan Gen Z untuk nongkrong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline