Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Sewa Bus Pariwisata Berujung Kecewa, Hati-hati Lho

Diperbarui: 23 Desember 2023   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bus Pariwisata mogok di jalan tol (foto: widikurniawan)

Musim liburan akhir tahun telah tiba, banyak orang menyewa bus pariwisata untuk kegiatan wisata berombongan. Tapi, jika tidak hati-hati memilih bus pariwisata, bisa jadi kegiatan yang kita harapkan berjalan menyenangkan justru jadi menyedihkan dan timbul kekecewaan gara-gara bus yang kita tumpangi mogok atau rusak di jalan.

Pengalaman pahit soal menyewa bus pariwisata belum lama ini saya alami. Saat itu saya dan rekan-rekan kerja menyewa bus pariwisata guna menghadiri acara resepsi pernikahan seorang rekan di luar kota.

Kami memang mendapatkan bus tersebut melalui searching di internet dengan kata kunci 'sewa bus pariwisata'. Sebenarnya sebelum memutuskan memilih salah satu perusahaan otobus yang muncul di laman pencarian, kami pun sempat membaca-baca review atau testimoni orang yang pernah menyewa bus tersebut.

Hasilnya memang tidak selalu berupa komentar positif, tapi saat itu kami sudah merasa yakin karena ada pula rekan yang menilai bahwa bus tersebut sudah punya nama. Singkat cerita, karena terdesak oleh waktu juga, akhirnya kami pun deal dengan perusahan otobus (PO) tersebut. Uang tanda jadi dibayar via transfer.

Pada hari H keberangkatan, awalnya semua berjalan baik-baik saja. Belasan kilometer pertama dilalui dengan lancar. Hingga ketika masuk tol, laju bus seolah melambat. Kecepatannya terlalu santuy untuk ukuran bus. Bahkan di jalanan tol yang relatif lengang, bus tersebut kalah cepat dari mobil Kijang tua dan mobil pickup pembawa ayam broiler.

Gelagat kurang baik kami rasakan, dan benar-benar kejadian ketika bus tersebut akhirnya menyerah dan menepi di pinggir jalan tol. Bau tak sedap seperti kabel terbakar tercium sampai ke kabin bus.

Sopir dan kernet kemudian mengatakan bahwa bus tersebut tidak bisa lanjut dan mereka menghubungi kantor bus untuk didatangkan bus pengganti. Tentu saja mendatangkan bus pengganti butuh waktu lama dan tidak serta merta bisa cepat didatangkan. Kami mengalami rugi waktu dan kerugian lainnya karena terdampar di jalan tol.

Terdampar di jalan tol (foto: widikurniawan)

Dua jam berikutnya bus pengganti pun tiba. Meski demikian, rencana perjalanan sudah terlanjur berubah. Kami akhirnya datang terlambat di acara resepsi pernikahan rekan kami, dengan penampilan yang rata-rata sudah kucel dibandingkan saat berangkat.

Namun, apes ternyata muncul kembil saat perjalanan pulang. Lagi-lagi di jalan tol, di titik yang hampir sama, bus pengganti tersebut ikut-ikutan melemah saat tanjakan dan ujung-ujungnya mogok di tepi tol episode kedua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline