Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Bahaya Mengintai di Peron Stasiun yang Sempit

Diperbarui: 27 November 2023   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penumpang menanti di peron yang sempit (foto by widikurniawan)

Peron di stasiun kereta listrik wilayah Jabodetabek harus diakui memang banyak yang sempit dan terlalu sempit. Padahal area untuk menunggu dan lalu lalang penumpang ini kerap kali penuh sesak oleh manusia yang akan naik kereta.

Peristiwa naas beberapa hari lalu terjadi di Stasiun Serpong ketika seorang penumpang tewas terserempet kereta saat berada di peron. Korban disinyalir bercanda dengan temannya sehingga lengah ketika kereta datang.

Bagaimanapun, potensi bahaya di area peron yang sempit memang telah disadari sejak lama. Maka peristiwa yang tidak diinginkan pun seolah hanya menunggu waktu andai tidak ada perbaikan signifikan secara menyeluruh.

Terlebih seiring berjalannya waktu, semakin banyak pula penumpang baru yang bisa jadi belum terbiasa dengan situasi stasiun KRL dan titik-titik rawannya.

Entah bagaimana muasalnya desain peron stasiun KRL di kebanyakan stasiun di wilayah Jabodetabek ini. Khususnya di area yang dekat dengan tangga, biasanya sisi tangga yang menyisakan ruang tidak lebih satu meter juga digunakan untuk area tunggu dan tempat naik turun kereta.

Bahkan stasiun yang sedang dalam pembangunan, seperti calon stasiun sentral di Manggarai pun, ada titik-titik area peron yang terlalu sempit. Hal ini karena adanya tangga dan tiang-tiang penyangga berukuran raksasa.

Celah peron yang lebarnya tidak seragam juga berisiko bahaya. Sudah banyak kejadian saat kaki penumpang terperosok ke dalam celah peron saat naik dan turun kereta.

Titik rawan peron sempit di dekat tangga (foto by widikurniawan)

Bayangkan saja ketika jam sibuk datang. Penumpang bakal berjubel dan bahkan berebutan ketika kereta datang. Memang ada garis warna kuning yang pantang dilewati kaki penumpang ketika kereta datang. Tetapi situasi kadang memaksa orang-orang untuk menginjak bahkan melewatinya bertepatan dengan kereta datang.

Inilah bahayanya. Kereta yang datang tidak serta merta berjalan pelan dan berhenti, karena selambat-lambatnya kecepatan kereta ketika akan berhenti maupun ketika akan berangkat, tetap saja bisa membuat celaka orang jika sampai (amit-amit) menyerempet orang di peron.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline