"Look at me! Say chese..!!"
Seorang perempuan muda berteriak ke arah dua rekannya yang berjalan di depannya. Tanpa basa-basi lagi, dua orang rekannya itu pun berbalik badan dan berpose dengan gaya andalan: mengacungkan dua jari sambil senyum semanis mungkin.
Mereka bertiga rupanya wisatawan asing yang tengah berjalan-jalan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Bahkan, berpose di tengah trotoar pun tak menjadi masalah, karena inilah Blok M yang legendaris, tempat ngeceng anak muda sejak tahun 80'an.
Istilah "ngeceng" sempat hits di kalangan anak muda generasi 80'an dan 90'an yang di KBBI berarti jual tampang. Ngeceng bisa dimaknai sebagai juga sebagai nampang, nongkrong atau mejeng.
Pada masanya, Blok M menjadi pusat gaya hidup anak muda metropolitan Jakarta. Kawasan ini lengkap sebagai pusat bisnis, kuliner, hingga pusat transportasi dengan keberadaan terminal Blok M.
Sebagai tempat ngeceng atau mejeng, Blok M juga dikenal sebagai pusat berkumpulnya komunitas otomotif yang saat itu masih identik dengan kalangan atas.
Gambaran betapa kerennya Blok M bagi anak-anak muda saat itu bisa disaksikan melalui fim layar lebar "Catatan Si Boy" hingga film berjudul "Blok M (Bakal Lokasi Mejeng) yang dibintangi Paramitha Rusady dan Desy Ratnasari.
Seiring berkibarnya Blok M sebagai pusatnya anak muda gaul Jakarta, muncul pula lagu yang saat itu sangat populer berjudul "JJS" atau "Jalan-jalan Sore" yang diciptakan dan dinyanyikan sendiri oleh Denny Malik.