Sejak Rabu, 26 April 2023, para pekerja ibu kota sudah banyak yang kembali bekerja usai lebaran. Walaupun masih banyak yang mengambil cuti hingga pekan depan, tetapi moda transportasi massal seperti KRL Commuter Line sudah berangsur-angsur kembali dipadati penumpang.
Terutama di jam-jam sibuk pagi saat berangkat kerja dan sore hingga malam ketika pulang kerja, para pekerja penglaju dari daerah penyangga Jakarta sudah kembali menikmati rutinitas berjejalan di dalam KRL.
Namun, situasi kepadatan KRL rupanya masih bercampur dengan penumpang musiman yang bukan pekerja. Mereka adalah penumpang yang membawa keluarga, lansia dan anak-anak kecil.
Bisa dimaklumi karena suasana libur lebaran masih terasa, dan anak-anak pun masih belum kembali masuk ke sekolah. Mereka mengandalkan KRL sebagai transportasi murah meriah untuk menuju tempat wisata, maupun pergi bersilaturahmi ke sanak saudara. Juga masih ada yang dalam rangka mudik lokal dan balik seputaran Jabodetabek.
Sayangnya ketika mereka berangkat atau pulang bersamaan dengan jam sibuk yang diwarnai penumpang pekerja, risikonya sangat besar. Perlu kehati-hatian dan ekstra pengawasan bagi anak kecil saat berdesakan dengan penumpang harian yang biasa gercep dan cenderung "ganas".
Kamis, 27 April 2023 sore, saya mengamati langsung para penumpang yang membawa anak-anak kecil terlihat kerepotan dan bahkan kebingungan berbaur dengan lautan manusia lainnya.
"Ntar, ntar aja, keretanya penuh, ntar naiknya nunggu lagi," ucap seorang bapak kepada istrinya sembari menggendong anaknya yang masih balita. Mereka mengurungkan niatnya untuk naik ke dalam KRL setelah menunggu sekian lama.
Padahal KRL yang saat itu berhenti di Stasiun Sudirman untuk menuju Cikarang via Manggarai, terlihat tak begitu padat di mata penumpang pekerja. Masih ada space di dalam kereta, tapi memang hanya untuk yang berdiri.