Stasiun Sudirman sudah padat oleh manusia sekitar pukul 19.30 WIB. Terutama peron ke arah Stasiun Manggarai yang tengah menunggu KRL dari Stasiun Angke via Tanah Abang.
Sekitar sepuluh menit saya berdiri ketika kemudian announcer mengumumkan bahwa KRL tujuan Bekasi belum tersedia di Stasiun Angke.
Dalam terminologi KRL, "belum tersedia kereta" artinya terjadi keterlambatan, karena idealnya headway atau jarak waktu antarkereta adalah 5-10 menit.
Ini berarti pula tak hanya penumpang jurusan Bekasi saja yang terdampak, tetapi juga penumpang jurusan Bogor/Depok yang seharusnya naik kereta jurusan Bekasi lalu kemudian turun di Stasiun Manggarai untuk transit dan beralih ke KRL relasi Jakarta Kota-Bogor.
Saya kemudian mengintip linimasa Twitter yang ternyata sudah penuh keluhan dan hujatan para penumpang. Maklumlah, ini jam pulang kerja yang agak molor, sehingga banyak orang berkepentingan untuk segera pulang ke rumah masing-masing. Bayangkan andai pulang terlalu larut malam sampai rumah padahal pagi-pagi besok sudah berangkat lagi.
Rupanya melalui akun resmi @commuterline sudah ada permohonan maaf dari pihak operator soal keterlambatan itu.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, sehubungan adanya pergantian jalur, sehingga membuat KA 5059B (Bks-Ak) & KA 5555B (Ck-Kpb) mengalami selisih waktu dari yg sudah terjadwalkan. Tentunya kami senantiasa terus berkoordinasi demi tetap menjaga kelancaran perjalanan KA, tks."
Well, dari Stasiun Angke ke Stasiun Sudirman total ada enam stasiun. Jika keretanya saja belum ada, bayangkan bagaimana ketika kereta datang dan penumpang yang sudah terakumulasi penumpukannya bakal berebutan dan berdesakan masuk. Sudah pasti banyak pula yang tak terangkut di kesempatan pertama. Ngeri ah...
Maka tak mengherankan jika akhirnya banyak penumpang di Stasiun Sudirman yang balik kanan untuk keluar dari Stasiun. Ada yang berencana naik taksi, ada yang bilang mau makan dulu karena kelaparan, dan ada yang seperti saya, memilih ngojek ke Stasiun Cikini atau Manggarai.