Kalian kalau naik eskalator atau tangga berjalan, biasanya berdiri diam saja atau tetap melangkahkan kaki? Jawabannya saya yakin beragam, tergantung kebiasaan.
Namun, saya yakin lebih banyak yang menjawab "diam". Mau di sisi kiri, atau saat berada di sisi kanan eskalator, tetap saja diam santuy menikmati kecanggihan eskalator membawa diri kita.
Alasannya tentu merujuk pada fungsi eskalator sebagai alat bantu manusia. Berdiri diam saja sudah bisa sampai lantai atas atau bawah, kok disuruh tetap jalan? Capek dong.
Sah-sah saja punya pendapat demikian, tapi sebaiknya jangan lakukan ketika Anda berada di area stasiun-stasiun, terminal maupun bandara. Ada mobilitas orang-orang yang berhitung dengan waktu, jadi bagi yang santai silakan memberikan jalan.
Seperti halnya di area stasiun-stasiun KRL dan MRT Jakarta. Terdapat penanda yang ditempel di lantai di bawah eskalator yang menunjukkan bahwa sisi kiri khusus untuk diam, dan sisi kanan untuk berjalan mendahului.
Sejak kali pertama hadir tahun 2019 silam, MRT Jakarta bahkan secara masif telah berupaya mengubah kebiasaan orang Indonesia soal berjalan di eskalator ini. Pada masa-masa awal hadir, ada petugas khusus yang tak henti-henti mengingatkan penggunaan eskalator di sisi kanan agar tidak berdiri diam saja. Mematung atau bahkan bengong doang, entah melamun apaan.
Jika Anda kedapatan berdiri diam di sisi kanan, petugas tak akan sungkan-sungkan berteriak ke arah Anda agar terus berjalan.
Apa pasal? Sebabnya tentu saja di area stasiun MRT, terutama di rush hour, terdapat orang-orang memiliki mobilitas tinggi. Walau ada yang ingin sekedar berwisata santai, cuci mata, tapi banyak orang yang perlu bergegas untuk mengejar waktu.
Bagi yang mau hemat tenaga dan tidak terlalu buru-buru, maka berdiam di sisi kiri adalah pilihan pas. Sedangkan yang memang buru-buru karena bos di kantor tak pernah menoleransi keterlambatan misalnya, maka gunakan sisi kanan untuk tetap berjalan cepat mendahului orang lain.