Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Vaksinasi Anak, Jangan Tunggu Ada di Sekolah

Diperbarui: 19 Februari 2022   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vaksinasi untuk anak (foto by widikurniawan)

Vaksinasi untuk anak usia minimal 6 tahun telah digulirkan untuk menjamin keselamatan serta melindungi anak-anak dari virus corona. Tetapi kenyataannya, vaksinasi terhadap anak-anak usia sekolah dasar kerap dikaitkan sebagai salah satu syarat untuk pembelajaran tatap muka.

Lebih absurd lagi, ada orang tua yang mendorong anak vaksin hanya supaya agar bisa memenuhi syarat untuk jalan-jalan.

Beberapa waktu lalu, Kemendikbud memang menyatakan akan mendorong vaksinasi digelar di sekolah-sekolah. Tetapi hingga kini tidak semua sekolah, terutama sekolah swasta kecil, ada gelaran vaksinasi untuk murid-muridnya.

"Belum, anak saya mah entar aja nunggu di sekolahannya aja, katanya sih bulan ini, tapi belum ada kabar juga," ujar seorang ortu yang pernah berbincang dengan saya.

Jikapun ada, jadwalnya justru ketinggalan dibandingkan sekolah-sekolah terkemuka. Bisa jadi hal ini tergantung akses atau prioritas. Entahlah.

Anak saya yang sulung, sudah mendapat dua kali vaksin tanpa menunggu dari sekolah. Ya, untuk apa pula menunggu ada jadwal vaksinasi di sekolah yang tak kunjung tiba, jika dengan inisiatif sendiri pun bisa mendapat vaksin di Puskesmas.

Jika yang sulung dapat vaksin di Puskesmas, anak saya yang bungsu justru mendapat vaksinasi pertamanya numpang di sekolah yang berbeda dari sekolahnya. 

Nah, masalahnya, jadwal untuk vaksinasi kedua justru tidak jelas dan sepertinya kembali terkubur oleh pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang kembali diterapkan.

Padahal merebaknya varian omicron jelas mengkhawatirkan. Orang-orang terdekat dan banyak orang yang saya kenal, bertumbangan satu per satu gara-gara positif corona. Dari gejalanya, secara umum bisa diindikasikan sebagai ulahnya si omicron.

Situasi ini bagi saya sebagai orang tua jelas harus memikirkan kesehatan keluarga. Untungnya saya sudah mendapat booster akhir Januari lalu. Sedangkan istri tinggal nunggu booster dan si bungsu perlu dicarikan vaksin kedua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline