Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Centang Biru WA Tanda Orang Beradab?

Diperbarui: 9 Januari 2022   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi WhatsApp (Sumber: Pexels.com/Anton)

Persoalan tentang centang biru pada aplikasi WhatsApp alias WA, kini tengah menjadi polemik yang tak kalah penting dari urusan politik dan perselingkuhan. Sebuah statement yang tengah viral di twitter menyatakan bahwa menonaktifkan atau menyembunyikan tanda centang biru pada Whatsapp termasuk perilaku tidak memiliki adab, tidak menghargai orang lain, tidak jujur atau berbohong dalam komunikasi.

Fitur itu sebenarnya disediakan WA, dan pastinya ada setelah melalui sejumlah study dan pertimbangan matang oleh pihak WhatsApp. Jika centang biru nonaktif, berarti si pengirim pesan tidak bisa melihat apakah pesan tersebut sudah dibaca oleh penerima pesan atau belum.

Nah gimana nih gaes? Kalian ikutan tim beradab atau tidak beradab selalu aktifkan centang biru atau tidak nih?

Jujur saja, sebagai pengguna WA, saya termasuk orang yang menonaktifkan centang biru. Bukan karena berniat tidak menghargai orang lain. Jelas nggak lah ya.

Hanya saja, ketika centang biru akun WA saya aktif, justru banyak reaksi dan prasangka ketika saya sudah "terlihat" membaca pesan tersebut tapi tidak kunjung membalasnya.

"Balas dong, jangan cuma di-read doang!"

Atau mereka justru bergegas menelepon saya agar membalas pesannya, sembari mengatakan bahwa saya sudah membacanya tapi nggak mau balas.

Alasan tidak segera membalas WA, walau sudah membacanya

Membaca dan membalas pesan bagi saya adalah dua aktifitas yang berbeda. Keseharian saya saat di manapun, hampir selalu menggenggam smartphone jika memungkinkan. Termasuk saat berada di perjalanan sebagai penumpang ojol ataupun penumpang KRL Commuterline.

Nah, saat di berada di situasi tersebut, saya masih bisa memegang smartphone sambil scrolling menggunakan satu tangan. Ingat ya: satu tangan!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline