Salah satu momen paling mbrebes mili alias menitikkan air mata bagi saya, adalah ketika Bapak mertua saya merelakan sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1991 kesayangannya untuk dirawat oleh saya, kira-kira tujuh tahun yang lalu. Terharu saya mah, nggak cuma diwajibkan merawat anaknya, tapi sekalian motor kesayangannya pula.
Saya sendiri pernah punya Astrea Grand keluaran tahun 1998, tapi sudah entah ke mana itu barang. Dulu laku dijual Bapak saya seiring saya mulai pergi merantau.
Kini, setiap hari si Astrea Grand 1991 menghiasi garasi rumah saya. Si Astrea Grand 1991 ini juga ngetop dibilang sebagai Grand Bulus atau bahkan disebut si Pantat Monyet karena model stoplampnya yang mirip bulus dan pantat monyet. Merupakan generasi pertama jenis Astrea Grand yang dikeluarkan oleh Honda.
Semula kondisinya memang apa adanya karena usia dan pemakaian. Namun untungnya kondisi mesinnya masih bagus dan masih oke diajak jalan-jalan. Terbukti dari dulu memang jenis Astrea Grand ini terkenal bandel dan irit bensin. Kuncinya memang rutin service dan ganti oli.
Seiring naiknya tren kembalinya Astrea Grand ke jalanan, maka saya pun bertekad membawa tampilan si Pantat Monyet ini kembali ke tampilan seperti semula. Istilahnya direstorasi.
Kalau dulu untuk motor ini trennya di-custom ceper, ganti knalpot, ganti pelek dan sebagainya, kini justru custom ke arah tampilan original alias restorasi.
Semula saya mikir betapa mahalnya biaya untuk merestorasi Astrea Grand ini. Mengintip media sosial komunitas Grand dan berbagai artikel tentang restorasi, ada yang bahkan totalitas hingga 25 juta untuk merestorasi Astrea Grand. Hah? Yang bener aja?
Sempat shock membayangkan, akhirnya saya woles saja semampunya, nggak perlu biaya sampai berjuta-juta, yang penting mesinnya sudah termasuk sehat, berarti tinggal tampilan luarnya yang disentuh. Restorasi paket hemat ternyata bisa juga kok.