Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Petugas Dishub Nongkrong di Warkop Saat PPKM, Bukti Pandemi Penuh Ketidakmudengan

Diperbarui: 9 Juli 2021   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan layar YouTube TribunJatim Official

Entah mimpi apa delapan orang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang tengah viral saat ini. Mereka kedapatan nongkrong di warung kopi (warkop) saat masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.

Sebuah video yang beredar memperlihatkan para oknum petugas yang masih berseragam tersebut tengah asyik duduk-duduk, merokok dan ngopi di tengah remang-remang malam. Warga yang merekam tampaknya kesal karena para petugas itu justru asyik nongkrong, padahal jika masyarakat lainnya justru dibubarin.

Kok bisa gitu ya? Petugas yang mestinya menegakkan aturan, tapi malah melanggarnya sendiri.

Hmm, sebenarnya sih tidak begitu mengherankan. Dalam kasus mereka, yang mengherankan justru mereka malah santuy ketika direkam. Minimal mestinya ada adegan marah-marahnya gitu lho.

Tapi ya udah deh, pada akhirnya dipecat adalah resiko yang harus mereka terima. Semoga mereka bisa belajar dari kejadian ini.

Situasi macam itu, yakni ketika hal yang bertolak belakang terjadi di masa pandemi ini, amatlah mudah ditemui.

Ini mirip dengan situasi yang terjadi di perkampungan tempat tinggal saya. Orang-orang yang berkerumun gampang banget ditemui, tapi sebenarnya mereka bukanlah sekumpulan orang yang tidak percaya Covid-19. Justru dalam kerumunan itu tema obrolannya bisa tentang bagaimana membantu warga yang sedang isolasi mandiri atau ngerumpi tentang bahaya corona.

Sabtu lalu misalnya, di hari pertama pemberlakuan PPKM Darurat di daerah kami. Saat itu saya sedang membeli sesuatu di sebuah warung kelontong, tak jauh dari situ ada warung nasi uduk. Terlihat beberapa orang sedang nongkrong sambil ngerokok dan ngopi pagi. Tipikal bapak-bapak banget.

Sekilas mendengar, mereka tengah serius memperbincangkan warga yang terkena Covid-19. Tapi ya itu, ngobrolnya kenceng tanpa masker dan tak berjarak satu sama lain. Ironis tapi harap maklum. Namanya juga jiwa bersosialisasinya udah terlalu kental.

Inilah sekelumit bukti bahwa memang terjadi ketidakmudengan terhadap pandemi ini secara menyeluruh. Segala macam teori dan protokol kesehatan dari 3M sampai 6M itu nggak bisa masuk di benak sebagian orang. Meskipun tingkat pendidikannya tinggi sekalipun, orang kaya sekalipun, atau punya jabatan sekalipun.

Hmm, jadi inget kasus viral Wali Kota Blitar, terus Wakil Bupati Lampung Tengah dan juga lurah di Depok yang kepergok joget-joget bikin kerumunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline