Setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, akhirnya hasil akhir seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2019 diumumkan hari ini, Jumat (30/10/2020).
Tampaknya menjadi PNS masih menjadi primadona sebagian masyarakat Indonesia, di tengah riuhnya isu ketenagakerjaan yang makin nyaring belakangan ini.
Terbukti antusiasme mereka yang dinyatakan lulus tes CPNS di media sosial begitu terasa. Tak hanya peserta seleksi, termasuk kerabat, teman dan keluarga mereka ikut mengekspresikan kegembiraan ketika salah satu orang terdekatnya berhasil meraih tiket sebagai abdi negara.
"Ikut seneng kenalan banyak yang lolos CPNS, tapi di satu sisi juga berkata --gue iri boss!!!" tulis salah satu netizen dengan akun @tempurungkatak melalui twitter.
Tak hanya itu, meski tidak lulus, bahkan ada yang mengungkapkan harapan bisa menjadi jodoh salah satu dari mereka yang lulus seleksi. Nah, betapa profesi PNS tampaknya masih dianggap sebagai salah satu jalan menuju hidup mapan.
"Kakak aku lulus CPNS langsung jadi primadona keluarga, padahal pas nganggur 2 tahun diasingkan," tulis akun @ariefmuhammad melalui story instagram.
Duh, gitu amat ya?
Gegap gempita merayakan kelulusan dan mendapatkan pekerjaan impian adalah sah-sah saja. Siapapun berhak mengekspresikannya. Tapi sebenarnya ini bukan akhir dari sebuah perjalanan.
Lulus sekolah atau kuliah, lalu diterima sebagai CPNS jelas sebuah prestasi. Sebuah pencapaian tersendiri bagi yang mengikutinya, meskipun tak jarang ada yang bilang bahwa hal itu cuma untuk menyenangkan serta mewujudkan impian orang tua. Ah, apapun itu, anda semestinya bisa mensyukurinya dengan baik.
Kalau saya tidak salah, pengumuman ini hanya satu langkah, selanjutnya masih ada proses administrasi lagi berupa pemberkasan online. Jika sampai melewatkannya, bisa jadi si peserta yang dinyatakan lulus itu malah dianggap gugur.
Saya jadi teringat dengan pengalaman bertemu dengan orang-orang yang sudah meraih tiket untuk menjadi CPNS tetapi justru timbul kegamangan yang luar biasa.