Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Bisa Nggak Sih, Ospek Tanpa Bentakan?

Diperbarui: 16 September 2020   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: KOMPAS.com/Yatimul Ainun

Beberapa meter menjelang gerbang kampus, saya baru teringat sesuatu. Alamak, sarung ketinggalan di kamar kos! Padahal hari itu sarung menjadi salah satu piranti wajib yang harus saya bawa sebagai peserta orientasi studi dan pengenalan kampus alias ospek.

Tanpa pikir panjang, saya pun langsung meminta tukang becak yang mangkal dekat gerbang kampus untuk mengantar saya kembali ke kos. Ngebut, secepat-cepatnya.

Agaknya tukang becak ini cukup berpengalaman mengantar mahasiswa baru pelupa macam saya ini. Manuvernya cukup lincah menyusuri gang sempit perkampungan. Bahkan gaya beloknya sudah mirip pembalap motogp. Seingat saya, satu sisi roda sempat terangkat ketika dia belok. Seekor ayam pun hampir tertabrak.

Ah, pengalaman beberapa tahun lalu itu demikian melekat di memori saya. Menakutkan sekaligus menggelikan jika diingat. Tukang becak itu pada akhirnya berhasil membawa saya finish lima menit menjelang gerbang kampus ditutup. Nyaris saja saya kena hukuman berat dari para senior. Bisa saja saya diomeli panjang lebar atau disuruh mencium pohon yang tak tahu apa-apa.

Setidaknya itulah yang paling ditakutkan seorang mahasiswa baru peserta ospek. Takut dimarahi dan dibentak di hadapan banyak orang. Benar-benar menakutkan bagi saya di usia segitu.

---

Sebenarnya sudah dari tahun ke tahun metode ospek dengan mengedepakan kegalakan senior ini dikritisi oleh banyak pihak. Biasanya ketika ada kasus yang menonjol, seperti adanya kekerasan.

Kini, ada satu kejadian viral lagi justru ketika ospek dilakukan secara daring karena kondisi pandemi. Kegiatan pengenalan kampus di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang mempertontonkan bentakan-bentakan panitia yang nggak banget.

Herannya, sudah pakai fasilitas daring alias virtual, kegiatan masa orientasi atau ospek masih saja ada bentakan-bentakan. Lain kali kalau ada yang begini putusin aja koneksinya, nggak apa-apa kok, Dik. Bener deh. Atau bilang aja kuotanya habis kesedot tethering tetangga kek.

Mungkin saja kalau ospeknya bukan daring, kejadian itu bakal terpendam dan hanya berakhir sebatas kenangan pahit bagi adik-adik mahasiswa baru itu. Tapi kok ya apesnya bagi panitia (dan pihak kampus tentunya), video bentakan itu malah viral ke dunia maya. 

Apa nggak mikir kalau bakal ada kemungkinan yang merekam dan membagikan ke khalayak ramai? Katanya mahasiswa itu termasuk smart people, kok ini rasanya kurang smart gitu deh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline