Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Warung Bakso Unjuk Gigi H+1 Lebaran

Diperbarui: 25 Mei 2020   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antrean di sebuah warung bakso di Kabupaten Bogor, Senin, 25 Mei 2020 (foto: widikurniawan)

Mulai lebaran hari kedua tampaknya orang-orang sudah jenuh dengan lebaran penuh kehangatan. Ketika opor mulai dihangatkan lagi, sambal goreng ampela ati juga dihangatkan, demikian pula rendang dan krecek ikut-ikutan dihangatkan. Perut rasanya berontak, lidah pun telah rindu asupan yang segar-segar.

Saat seperti inilah bakso muncul sebagai penyelamat. Makanan favorit masyarakat Indonesia yang pas di lidah dan kuahnya menyegarkan. Dijamin mampu menetralisir diri akibat kebanyakan makanan bersantan saat lebaran.

Bak gayung bersambut, warung-warung bakso biasanya memang tetap membuka dagangannya sejak lebaran hari kedua. Warung-warung tersebut kerap ramai disambangi orang-orang yang sudah menolak "kehangatan" makanan khas lebaran.

Senin, 25 Mei 2020, siang tadi, saya sempat keluar rumah sejenak untuk mencari warung bakso yang buka. Tak sulit rupanya karena di sepanjang Jalan Pahlawan Sabeki, Kabupaten Bogor banyak ditemukan warung-warung bakso yang buka. Tak hanya buka, mereka juga mampu menarik minat pengunjung hingga rela antre menunggu.

Tentu saja saya tidak hendak makan di warung, tetapi membeli untuk dibawa pulang. Saya lihat di rumah saya masih ada ketupat sisa hari pertama yang bisa dikombinasikan dengan bakso kuah yang segar. Enak lho makan bakso pakai ketupat.

Penjual bakso melayani pesanan pembeli (foto: widikurniawan)

"Ndak mudik kok Pak, ndak boleh mudik juga ke kampung," ujar si mas penjual bakso yang saya datangi.

Pria tersebut menggawangi sebuah warung bakso yang lumayan laris di daerah Pahlawan Sabeki, dan dia tergabung dalam sebuah grup usaha bakso dari Wonogiri, Jawa Tengah. Rata-rata penjual bakso yang laris memang berasal dari Wonogiri maupun Solo. 

Ternyata bukan semata larangan mudik yang membuat dia dan kawan-kawannya memilih tidak mudik ke daerah asalnya. Iming-iming meraup cuan lebih usai lebaran jika tetap berjualan adalah hal yang tak bisa ditinggalkan begitu saja.

Bukan hanya tahun ini, fenomena larisnya warung bakso usai lebaran sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Tahun lalu bahkan saya membuktikan betapa susahnya mencari warung makan selain bakso ketika melakukan perjalanan menyusuri jalur daerah Blora hingga Magelang di Jawa Tengah pada H+3 lebaran.

Ratusan kilometer dilalui dan sepanjang jalan yang terlihat buka hanyalah warung bakso saja. Tentu diselingi keberadaan warung mie ayam yang membayangi di posisi kedua sebagai warung makan terfavorit usai lebaran. Ya, karena lazimnya warung bakso pun menjual mie ayam, dan ada juga mie ayam yang melakukan solo karir dengan warung yang berdiri sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline