Kabupaten Bogor mulai menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak hari Rabu (15/4/2020). Sebagai warga yang baik, saya sekeluarga sudah membatasi diri untuk keluar rumah, bahkan sebelum PSBB berlaku. Meski dengan segala keterbatasan dan bosan yang melanda, saya masih bisa melakukan work from home alias WFH.
Dua hari pertama PSBB di Kabupaten Bogor, saya sama tidak keluar rumah. Tapi di hari ketiga ini, Jumat (17/4/2020) saya harus menyempatkan diri keluar rumah untuk kepentingan yang mendesak, yakni ambil uang di ATM dan belanja kebutuhan sehari-hari.
Dari berita yang seliweran di dunia maya, saya tahu jika tak jauh dari tempat tinggal saya terdapat lokasi yang ditetapkan sebagai salah satu check point PSBB. Nah, mumpung mau ke ATM, saya pun sudah menyiapkan strategi untuk melewati check point tersebut.
Masker sudah siap sedia saya pakai, demikian pula hand sanitizer tersedia di tas saya. Surat-surat kelengkapan sepeda motor seperti SIM dan STNK juga sudah saya cek. Lengkap sudah. Jadi nanti kalau ketemu razia di check point tentu nggak bakal bermasalah.
Kemudian meluncurlah saya dengan sepeda motor. Melaju melewati jalan perkampungan yang ternyata masih ramai berseliweran orang. Hmm, mungkin mereka juga sedang nyari kebutuhan sehari-hari seperti saya, atau sedang beraktivitas dalam rangka mencari nafkah. Berpikir positif sajalah.
Ketika mulai masuk ke jalan raya, kendaraan bermotor yang lalu lalang makin banyak. Tapi kok masih ada pengendara yang nggak pakai masker? Memangnya nggak takut di depan ada check point?
Akhirnya rasa penasaran saya terjawab ketika melihat sendiri bagaimana bentuk check point PSBB itu. Oh, ternyata masih serupa dengan posko-posko yang sebelumnya ada di tempat tersebut, hanya ganti spanduk saja. Kalau semula spanduknya biasanya berupa tulisan "Posko Lebaran" atau "Posko Operasi Lilin" dan sebagainya, kini bertuliskan "Chek Point PSBB".
Lha terus mana nih razianya? Atau mungkin cuma yang di perbatasan wilayah saja? Lha terus apa gunanya check point yang ini dong? Padahal saya kan sudah bersiap diri dengan memakai masker kain bermotif keren supaya kelihatan nggak malu-maluin kalau difoto sama orang media atau syukur-syukur masuk tivi.
Saya bahkan sampai lewat dua kali bolak-balik, berharap diberhentikan petugas walau sekedar ditanya "Mau ke mana Mas?" Eh, nggak tahunya tetap dicuekin. Bahkan mereka yang naik motor nggak pakai helm, nggak pakai masker dan boncengan dengan cara pelukan erat juga nggak digubris. Petugasnya masih terlihat duduk-duduk di sekitar posko dengan kursi berjejer terlihat tanpa ada jaga jarak.
Hmm, mungkin karena udaranya makin panas kali ya? Petugas kan juga manusia, bisa capek dan lelah. Kasihan juga sih.
Tapi pertanyaan besar yang mengaduk-aduk diri saya seolah nggak bakalan ketemu jawabannya. Jadi ini PSBB maksudnya gimana sih? Santuy banget rasanya...