Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

"Mapag Panganten" Sambut Hari Pertama di Sekolah Alam Indonesia Cibinong

Diperbarui: 19 Juli 2018   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ki Lengser menyambut anak-anak masuk sekolah (foto by widikurniawan)

Seolah waktu berjalan begitu cepat. Tiba-tiba saja hari itu ia sudah harus masuk ke jenjang kelas yang baru. Tak terasa memang, anak saya sudah kelas 3 Sekolah Dasar.

Hari itu, saya sudah mendapat ijin dari kantor untuk datang terlambat untuk mengantar anak saya di hari pertama ia masuk sekolah setelah libur panjang. Mungkin terdengar agak aneh bagi sebagian orang, karena masih ada anggapan urusan mengantar anak adalah domain ibu-ibu. Tapi bagi saya tidaklah menjadi masalah, sepanjang tidak ada pekerjaan yang sangat mendesak, saya pun bisa menyempatkan diri untuk mengantarkan anak di hari pertamanya.

Bersama istri saya, kami berdua mengantarkan jagoan kecil kami supaya dia merasa nyaman dan senang. Kami sepakat menganggap bahwa hari itu adalah hari istimewa. Saya pun yakin pihak sekolah telah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk menyambut kembali anak-anak usai liburan, serta menyambut pula hadirnya anak-anak siswa baru.

Benar saja, tiba di halaman Sekolah Alam Indonesia (SAI) Cibinong, suasana terasa istimewa. Banyak orang tua yang mengantarkan anaknya, mereka pun tidak langsung beranjak, melainkan masih menunggu sambil bersilaturahmi dan bertukar kabar dengan sesama orang tua. Sementara guru-guru terlihat sibuk mempersiapkan acara penyambutan.

Tepat pukul 07.30 WIB, anak-anak yang sudah tiba di sekolah diminta untuk berbaris di halaman parkir. Menyenangkan melihat raut wajah mereka. Wajah-wajah bahagia yang kembali ke sekolah setelah sekian lama menikmati liburan. Wajah-wajah ceria anak-anak yang siap belajar, bermain dan bergembira.

Bersiap menyambut tahun ajaran baru (foto by widikurniawan)

Tiba-tiba terdengar alunan musik tradisional khas Sunda. Seorang guru laki-laki dengan riasan wajah menyerupai orang tua lengkap dengan kumis dan janggut putihnya, terlihat maju menari di depan barisan anak-anak. Gerakan-gerakan tarian yang jenaka membuat anak-anak dan para orang tua terkesima melihatnya.

Ternyata penari tersebut sedang memerankan tokoh yang disebut "lengser". Rupanya para guru tengah melakukan acara penyambutan dengan mengadaptasi prosesi "mapag panganten" khas Sunda. 

"Mapag Panganten" bisa diartikan sebagai menyambut atau menjemput pengantin yang biasa dilakukan oleh masyarakat di sebagian besar wilayah Jawa Barat. Tak hanya acara pernikahan, prosesi "mapag panganten" juga berkembang sebagai penyambutan di acara-acara resmi lainnya.

Melalui "mapag panganten" yang digelar oleh para guru SAI Cibinong, pesan yang disampaikan adalah sekolah tengah menyambut anak-anak yang diantarkan oleh orang tuanya, para siswa yang telah lama berpisah selama liburan.

Selanjutnya, muncul dua orang penari wanita dan pasukan pria pembawa payung kuning yang diartikan sebagai penghormatan bagi para tamu. Mereka semua diperankan oleh para guru dan kemudian mengiringi langkah anak-anak masuk ke dalam area lapangan sekolah.

Selesai? Oh, ternyata belum.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline