Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Menikmati "Taste of Macao", Lebih dari Sekedar Makanan

Diperbarui: 18 Juli 2018   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minchi, makanan khas Macao (foto by widikurniawan)

Saya sempat tertegun sejenak menatap hidangan yang tersaji di depan saya. Makanan apa ini? Ternyata setelah dijelaskan, makanan tersebut bernama Minchi, salah satu kuliner khas Macao yang amat populer, terutama di kalangan anak muda.

Disajikan dengan "teman-temannya" berupa potongan kentang goreng serta telur ceplok berukuran mini, membuat sajian Minchi di Nusa Indonesian Gastronomy Restaurant Kemang, Jakarta Selatan ini terlihat unik, dan yang paling penting "instagramable".

"Minchi kalau di Indonesia mirip rendang lah, kalau di Macao sana tiap rumah punya style tersendiri, ada yang pakai daging, ada pula yang menggunakan ikan, tergantung yang ada saja, yang penting bumbu utamanya," jelas Chef Ragil Imam Wibowo yang memasak Minchi dalam acara bertajuk "Taste of Macao", Sabtu, 14 Juli 2018 lalu.

Chef Ragil melakukan demo masak

Penjelasan Chef Ragil justru membuat saya teringat nasi goreng, karena di setiap rumah, setiap warung dan setiap gerobak abang nasi goreng pasti punya bumbu andalan. Tidak ada bawang putih, bisa pakai bawang bombay. Malah belakangan saya lebih suka menggunakan bawang merah plus cabai saja untuk menciptakan nasi goreng andalan saya. Ehem..

Nah, kembali ke "Taste of Macao", jadi di depan saya telah terhidang sajian Minchi ala Chef Ragil dengan daging sapi cincang yang berpadu dengan rempah dan bumbu khas Minchi. Setelah puas mengabadikan menggunakan kamera smartphone, saya pun mulai menyantap Minchi secara perlahan. Iya dong perlahan, sambil menikmati bagaimana lembutnya daging di tiap kunyahan. Bahkan setelah beberapa hari, cita rasa Minchi masih nempel di lidah dan ingatan saya.

Macanese Codfish, asinnya nendang gurih (foto by widikurniawan)

Sensasi rasa yang masih nempel juga berlaku pada sajian bernama Macanese Codfish. Ikan cod alias codfish terus terang saja belum pernah saya dengar sebelumnya. Terlintas dalam benak saya, jangan-jangan jenis ikan yang suka belanja online karena namanya COD atau cash on delivery (eeaaa...).

Nah, begitu mengecap rasa Macanese Codfish, kesan pertama adalah sangat asin. Suer, asin banget, meski asinnya tidak nyelekit.

"Ini yang masak pengen kawin kali ya?" pikir saya (eh, maaf ya chef...).

Tapi tunggu, rasa asin memang sangat terasa jika daging codfish langsung dilahap begitu saja. Namun, ternyata ada semacam saus di bawah sajian codfish dan begitu dilebur dan dirasakan, wow... sensasi asinnya jadi semacam creamy gitulah. Hmm, enak juga lho...

Sajian ikan cod Macao ini hampir mirip ikan asin atau justru telur asin di Indonesia. Proses pembuatannya pun dimulai dari pembaluran dengan garam, dikubur dalam tanah, kemudian setelah pengawetan bisa diolah sebagai makanan sesuai selera.

African Chicken ala Macao (foto by widikurniawan)

Mencicipi makanan Macao seolah menikmati perpaduan gaya dan rasa Eropa yang berpadu dengan pengaruh Asia, bahkan Afrika. Sebagai contoh adalah betapa populernya African Chicken di Macao meskipun hadir dengan pengaruh bangsa Afrika. Setelah berabad-abad kemudian, African Chicken ala Macao ternyata memiliki identitasnya sendiri. Tak lagi berteman dengan pisang layaknya original African Chicken, di Macao jenis makanan ini sudah disesuaikan dengan taste Asia, khususnya China. Bumbunya itu lho, meresap hingga gigitan terakhir.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline