Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Ojek "Online" dan Peumpangnya, Inikah Biang Macet di Stasiun Sudirman?

Diperbarui: 4 Maret 2018   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu sudut Jalan Blora di depan Stasiun Sudirman yang diramaikan oleh ojek online (foto by widikurniawan)

Salah satu Stasiun KRL Commuterline yang ramah terhadap keberadaan ojek online adalah Stasiun Sudirman. Nyaris belum pernah terdengar kasus bentrokan antara ojek online dengan ojek pangkalan di stasiun tersebut.

Ojek pangkalan atau opang Stasiun Sudirman memiliki "jatah" area mangkal di deretan menuju pintu keluar yang berada di Jalan Blora. Sistemnya antrean, kalau opang yang paling depan sudah dapat penumpang maka yang antre di belakangnya berhak maju untuk menyambut penumpang yang baru keluar dari stasiun.

Sementara ojek online alias ojol memang tidak memiliki area tersendiri sehingga mereka kerap ngetem di bahu jalan sambil menunggu penumpang yang mengorder. Hal ini makin lama makin menjadi permasalahan karena ketika jam sibuk, terutama pagi, seringkali lalu lintas di Jalan Blora menjadi macet akibat ojek online yang parkir berjejer di bahu jalan.

Para ojol ini kemudian diarahkan untuk menunggu penumpang di eks lahan Pasar Blora yang kini sudah diratakan dengan tanah dan berada persis di depan stasiun. Namun, mungkin karena saking banyaknya ojol dan belum tentu mereka terbiasa menunggu di area Stasiun Sudirman, tetap saja para ojol yang rata-rata berjaket warna hijau nekat menunggu di bahu jalan, sepanjang tidak ada kendaraan lain yang parkir.

Kondisi ini kadang mengganggu orang-orang yang berlalu-lalang di  area tersebut, terlebih mereka yang baru keluar dari stasiun. Saat melangkah keluar stasiun sudah ditanya oleh opang dengan pertanyaan "Ojek Mas/Mbak?". Eh, saat berjalan beberapa meter kemudian kembali datang pertanyaan dari para ojol.

"Mas Rangga ya?" atau "Mbak Milea bukan ya?"

Yups, sambil menggenggam smartphone-nya, mereka mencari-cari orang yang telah mengorder.

Lho, namanya ojek online kenapa ngetemnya juga lama? Hmm, rupanya penumpang ojol pun ikut berandil besar dengan kebiasaan para ojol menanti lama menunggu mereka.

Seringkali saya mendengar saat berada di antrean di gate out stasiun, ketika penumpang berbicara melalui telepon.

"Iya Pak, sebentar tunggu ya, saya sedang antre keluar stasiun ini, Bapak di mana? Iya tunggu lah..."

Padahal kalau jam sibuk di pagi hari, saat kereta selalu padat oleh manusia pekerja, antrean keluar Stasiun Sudirman membutuhkan kesabaran lebih. Minimal lima menit baru bisa keluar stasiun, belum lagi waktu untuk melacak keberadaan sang ojol, mengingat mereka serupa semua, tampak hijau dari kejauhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline