Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

'Maling Pulsa' Ternyata Penulis Hebat lho...

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_135785" align="aligncenter" width="640" caption="Ponsel saya yang jadul, jadi incaran maling pulsa (Foto: dok. pribadi)"][/caption] Seorang ibu yang berusia sekitar 50-an tahun tampak mengernyitkan keningnya membaca sebuah SMS yang masuk di ponselnya. Sesaat kemudian beliau bertanya kepada saya yang berada tak jauh dari tempat duduknya. "Ini SMS beneran nggak ya? Kok katanya bonus saya belum diambil, bonus apaan ya?" tanyanya. "Ah, jangan percaya Bu, pasti boongan..." sahut saya dengan cepat. Padahal saya sama sekali belum tahu isi lengkap SMS tersebut. Tapi gara-gara kadar kecurigaan saya terlalu tinggi dengan SMS promo yang masuk, maka setiap promo SMS dalam bentuk apa pun pasti saya cap negatif. "Oh bohong ya? Saya sih biasanya nggak percaya juga, tapi kok ini rasanya meyakinkan banget gitu," lanjut si ibu. Beberapa hari kemudian, saya baru ngeh dengan jenis SMS dimaksud. Beberapa kali nomor ponsel saya dikirimi SMS dengan modus "bonus belum diambil".

"BONUSmu blm diambil? Lihat di *39x*x# SKRG! Kesempatan KAMI BAYARKAN keINGGRIS+UANG SAKU+HOTEL+KETEMU LGSG Pemain CHELSEA.2rb/info/hr.CS.0212524xxx.(sms ini Rp0)"

SMS serupa muncul juga dengan kalimat sebagai berikut:

"BONUS anda blm diambil? Lihat di *39x*x# SKRG! Kesempatan KAMI BAYARKAN keBANGKOK/SPORE/HONGKONG+UANG SAKU+HOTELMewah.2rb/info/hr.CS.0212524xxx.(sms ini Rp0)"

Saya memang tidak mencoba me-reply atau menekan apapun sebagai respon terhadap SMS tersebut. Namun, saya kemudian berpikir betapa 'hebatnya' penulis SMS tersebut, yang kemudian dicap sebagai maling pulsa. Dari dua SMS tersebut, pihak penyelenggara 'promo' seolah mengerahkan segala kemampuannya untuk menarik perhatian 'calon korban' dengan kalimat-kalimat yang menawan. Lihat SMS pertama di atas, si penulis menyapa dengan sebutan 'mu' dalam kata 'BONUSmu' dan ujung-ujungnya menawarkan hadiah yang sepertinya disasar untuk kalangan muda, lebih khusus lagi pecinta sepakbola. Sedangkan SMS kedua, si penulis menyapa dengan sapaan yang lebih 'dewasa', yakni 'anda'. Mungkin sasarannya lebih umum, orang-orang pendamba piknik ke luar negeri. Saya menduga, masih banyak lagi SMS versi 'bonus belum diambil' dengan ragam 'hadiah' yang disesuaikan dengan jenis-jenis segmen yang berbeda. Jika demikian, tentu konsep menjaring 'korban' yang tertarik untuk ikutan 'menyumbangkan' pulsanya, tidaklah dirancang sembarangan. Kalimat SMS di atas, selalu diakhiri dengan kata-kata 'sms ini Rp0', hal ini juga salah satu kiat untuk mempermainkan psikologis pembacanya untuk sesaat terseret pada anggapan bahwa mencoba melakukan perintah dalam SMS tersebut tidaklah membayar alias gratis. Tapi perlu dicermati juga bahwa kata-kata sebelumnya disebutkan '2rb/info/hr' yang ditulis tanpa embel-embel 'Rp' atau rupiah. Ini tentu sebuah pengaburan yang tujuannya melindungi si penyelenggara 'promo' jika suatu saat dikomplain. Cara penulisan dengan sebagian kata menggunakan huruf besar semua dan sebagian yang kurang penting (atau disamarkan) menggunakan huruf kecil, pastinya juga bermaksud 'mengganggu' konsentrasi penerima atau pembaca SMS supaya fokus pada hal-hal yang mencolok saja. Hebatnya lagi, sederetan kalimat rayuan itu ditulis tidak lebih dari 160 karakter saja, tetapi berpotensi menghasilkan ratusan juta bahkan milyaran rupiah andai ada lebih satu juta orang tertarik mencobanya. Nah, tidak diragukan lagi bahwa si penulis SMS dengan iming-iming hadiah tertentu adalah penulis yang hebat. Meski kita tidak tahu siapa otak di balik kalimat-kalimat model begitu, tetapi jika 'rayuannya' terbukti mampu menghipnotis jutaan orang, pastinya mereka ini termasuk 'sesuatu banget'. Bayangkan, kita atau saya sendiri yang kerap menulis dengan jumlah karakter yang lebih panjang berkali lipat di blog seperti Kompasiana ini, kalau yang tertarik baca saja sedikit, dan setelah itu berlalu tanpa bekas, berarti masih kalah hebat dong sama penulis SMS 'promo' begituan? Ah...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline