Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Salah Tulis Mengundang Senyum

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1328794819340330534

Menulis itu mudah, tinggal ambil pensil dan rangkailah huruf menjadi kata. Tapi menulis yang baik dan benar itu sulit lho. Bila diperhatikan di sekeliling kita, ternyata masih sangat banyak cara penulisan, utamanya ejaan, yang bisa mengundang senyum bila kita menyadari letak kesalahannya. Beberapa foto di bawah ini adalah contoh bagaimana penulisan yang “kurang pas”. Saya mendapatkannya di jalanan, entah itu papan reklame, tulisan di dinding, hingga selebaran. Tidak bermaksud meremehkan, bisa dipastikan apabila sang penulis di media-media “biasa” itu tidaklah terlatih untuk menulis apalagi untuk menjadi benar sesuai aturan baku. Tentu saja hal itu sangat bisa kita maklumi. Toh, yang penting kan pesannya bisa disampaikan. Nah, mari kita bahas satu demi satu foto-foto berikut. [caption id="attachment_161666" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"][/caption] Foto 1: SIYOMAI atau SIOMAY yang benar? Setahu saya sih yang sering ditulis di koran-koran ya SIOMAY bukan SIYOMAI seperti yang ditulis Kang Ariel tersebut, hehe. Ini bukti bahwa terkadang seseorang menuliskan sesuatu berdasarkan bahasa lisan yang diyakininya. [caption id="attachment_161667" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]

13287951351364542902

[/caption] Foto 2: Setidaknya ada dua kata yang kurang pas di selebaran pengobatan khusus pria di foto tersebut. Pertama adalah penulisan KANGKER bukannya KANKER, serta kata PENAPASAN yang kurang huruf R. [caption id="attachment_161668" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]

13287953311635516513

[/caption] Foto 3: Hhmm, saya sih terbiasa dengan kata REPARASI bukannya REVARASI. Menurut anda? [caption id="attachment_161669" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]

13287954861217233434

[/caption] Foto 4: Membaca kata PUP di papan reklame ini, tentu bayangan yang menulis dan yang membaca pasti ke arah tempat hiburan dan minum-minum semacam kafe. Lho, bukannya PUB ya? Pakai huruf B bukan P di belakang. Ironisnya PUP yang pakai P di belakang bisa berarti buang air besar. Duh.... [caption id="attachment_161671" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]

1328796011597907957

[/caption] Foto 5: Wow, bajaj ini mau keren rupanya, memasang tulisan EXCEKUTIF CLASS. Hmm, keren juga sih, tapi kok jadi pusing bacanya ya? Hehe. Bukannya EXECUTIVE, Bang? [caption id="attachment_161672" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]

13287963021923397042

[/caption] Foto 6: Sesuatu yang GRATIS memang menyenangkan. Tapi kalau GERATIS? Ah, cukup senyum saja deh.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

KAMPRETS

Kompasianer Hobi Jepret

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline