Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Gondrong

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mukanya memerah, memendam amarah. Ia terus mengomel di hadapanku.

Teman-temanku memandang dengan pandangan yang beragam. Ada yang terlihat jijik melihatku, ada yang menahan tawa. Ada yang memandang iba.

"Kau tahu peraturan sekolah?! Tidak boleh berambut grondrong! macam preman saja kau!"

Wajar seorang kepala sekolah marah kepada siswanya ketika peraturan sekolah dilanggar. Namun, apakah aku benar-benar melanggar? Aku kurang mengerti.

Tangannya sudah membawa gunting. Ia hendak mencukur rambut gondrongku di depan banyak pasang mata. Harga diriku dipertaruhkan.

"Buka bajumu! Angkat tanganmu!" perintahnya.

Keringatku mulai mengucur deras. Akhirnya kuberanikan diri membuka mulutku.

"Pa.. pak... Maaf, kan bukan rambut kepala saya yang gondrong, cuma rambut ketiak pak... Apa saya tetap melanggar peraturan...?"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline