Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Gara-gara Pemakan Aspal dan Mbak-mbak Seksi

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa penyebab Jakarta macet setiap hari? Apa penyebab jalanan di Jakarta cepat rusak? Ketika pertanyaan tersebut dilontarkan kepada para ahli atau kaum pandai tentu jawabannya pun cenderung "wah" dan berkutat pada istilah-istilah "hebat" yang bagi sebagian besar masyarakat kita hampir pasti tidak akan terngiang-ngiang dalam ingatan, semacam:

"Kemampuan tanah tidak sebanding dengan... bla... bla..."

"Faktor urbanisasi berbanding lurus dengan... bla... bla..."

Atau,

"Volume kendaraan setiap hari berakibat pada... bla... bla..."


Pun jika pertanyaan ini diajukan pada elite birokrat kita, pastinya jawaban yang beraroma diplomatis akan keluar dari mulut mereka, semacam:

"Perlu dikaji lebih dalam... bla... bla..."

"Akan dikoordinasikan dengan instansi terkait... bla... bla..."

Atau,

"Perlu ditindaklanjuti dengan... bla... bla..."


Lalu apa kata para pengguna jalan yang setiap hari melahap kemacetan dan kegerahan Jakarta? Biasanya para pengguna kendaraan pribadi yang bisa dikatakan sebagai mobil mewah, mereka akan cenderung ngomel dan menyalahkan perilaku berlalu-lintas jenis kendaraan berkasta di bawah mereka. Ambil contoh seperti ini:

"Sopir-sopir angkot dan kopaja itu sering ngetem sembarangan.... bla... bla..."

"Dasar motor! bla... bla..."

Atau,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline