Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Gas 3 Kilogram Langka, Lapor ke Mana Euy?

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

“Maaf Bang, siomay-nya kurang anget, maklum lagi susah nyari gas,” tutur abang tukang siomay yang biasa keliling di lingkungan tempat tinggal saya di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Minggu, 22/02/2015 sore.

Si abang siomay mengaku telah berkeliling hingga lintas kecamatan, tetapi dia tidak menemukan penjual gas tabung ukuran 3 kilogram yang masih memiliki stok. Padahal gas yang dia bawa untuk jualan tak lama lagi bakal habis, dan terpaksa siomay-nya pun jadi dingin, tidak selalu hangat seperti biasanya.

Keluhan serupa juga dilontarkan oleh beberapa tetangga saya yang mengaku tidak mendapatkan stok gas 3 kilogram yang biasa dijual dengan harga Rp 19.000 per tabung.

“Biasanya begini ini ada permainan dah,” cetus seorang tetangga saya.

Permainan apa ya? Entahlah, saya lagi malas terlibat pembicaraan lebih jauh kalau sudah nyangkut-nyangkut kata "permainan".

Kondisi serupa juga dirasakan oleh warga Kota Depok. Kelangkaan gas 3 kilogram di tingkat pengecer membuat warga was-was tidak bisa masak.

Padahal daerah seperti Depok dan Bogor ibaratnya hanya selemparan batu saja dari pusat pemerintahan negeri ini. Nyatanya kebutuhan pokok masyarakatnya masih saja tersendat. Lalu bagaimana nasib di daerah-daerah lain?

Kelangkaan gas ukuran 3 kilogram akan berdampak paling besar bagi masyarakat menengah ke bawah dan tentu saja termasuk pedagang-pedagang makanan skala kecil. Jika gas ukuran 3 kilogram benar-benar tak beredar di pasaran, bisa dipastikan tukang siomay, tukang bakso, tukang nasi goreng, tukang gorengan dan tukang-tukang lainnya favorit saya bakalan berhenti berjualan.

Hmm, trus enaknya lapor ke mana ya?

Lapor polisi? Nggak nyambung.

Lapor KPK? Nggak mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline