Pelayanan kesehatan di Indonesia mulai menurun. Banyaknya pasien yang mengadukan kepada Kemenkes RI bahwa pelayanan di Rumah Sakit terdekat tidak baik seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Yang dimaksud penurunan pelayanan disini adalah pelayanan dokter yang kurang memuaskan menurut para pasien-pasien yang berobat. Banyak dokter yang tidak dapat menemukan penyakit pasien sehingga obat yang diberikan kadang tidak sesuai dengan penyakit dan tidak kunjung sembuh penyakit para pasien.
Lebih dari setengah (53%) dari 155 negara yang disurvei menyatakan akses dan layanan masyarakat untuk pengobatan hipertensi menjadi tertunda. Dampak serupa juga tampak pada 49% untuk pengobatan diabetes dan komplikasi yang berhubungan dengan diabetes, 42% untuk pengobatan kanker, dan 31% untuk keadaan darurat kardiovaskular. Bahkan program pencegahan seperti skrining (kanker payudara dan serviks) juga ikut terganggu di lebih dari 50% negara.
Total pengaduan yang disampaikan kurang lebih 268 kasus, serta dilaporkan ke semua kementrian kesehatan. Akan tetapi, masih banyak laporan yang belum diterima. Inti dari pengaduan tersebut adalah masyarakat kurang puas terhadap sistem pelayanan rumah sakit yang diberikan.
Terkait dengan permasalahan ini, pemerintah sebaiknya semakin mengutamakan bidang kesehatan. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memperbarui serta meningkatkan mutu dari semua dokter yang ada di Indonesia. Itu merupakan salah satu cara supaya pelayanan semakin meningkat dan juga memberikan kepuasan untuk semua masyarakat.
Kompetensi seorang dokter harus ditingkatkan di Indonesia karena berhubungan dengan kesehatan para masyarakat. Kesehatan adalah hal terpenting dalam hidup. Pemerintah harus memberikan penilaian terhadap mutu pelayanan secara rutin agar pelayanan dokter bisa meningkat dan tidak mengecewakan para pasien.
Sampai saat ini masyarakat akan terus berharap supaya bisa mendapatkan pelayanan yang meningkat dari rumah sakit yang ada di Indonesia, hal tersebut guna membuat masyarakat semakin nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H