Lihat ke Halaman Asli

Widiana lestari

widiananalestari'teacherAaaminnn"

Pesang Singkat Dimas S

Diperbarui: 1 Juli 2021   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Episode 1

Namaku widya Putri afandi, jenis kelamin perempuan, anak dari seorang Tentara Nasional Indonesia bernama Afandi Wijaya yang sagat aku sayangi dan aku banggakan.  Aku akan membagikan cerita semasa remaja yang tidak pernah aku lupakan. Ketika aku berusia 16 tahun aku mencintai seoarang remaja yang  berumur satu tahun  lebih tua dariku.

Langsung saja, semua berawal dari sebuah pesan singkat media sosial yang dia kirimkan kepadaku  ketika itu aku masih duduk di bangku kelas 3 smp.  Ketika itu Jam dinding di kamarku  sudah menunjukkan pukul 22.00 wib, waktu yang sudah cukup malam untuk anak sekolah seusiaku. Aku hendak mematikan handphone dan bergegas untuk tidur namun, pesan singkat masuk  kedalam sosial mediaku. Aku mencoba untuk tidak memperdulikan pesan itu  dan langsuang saja mematikan handphone lalu bergegas untuk tidur karena besok adalah hari ujian nasionalku yang terakhir.

Tepat  pukul 10.00 wib aku keluar meninggalkan ruangan ujian dan hari ini aku telah selesai mengikuti ujian nasional dengan baik selain itu, aku tidak perlu memikirkan kemana aku harus melanjutkan sekolah menengah pertama karena aku sudah di terima di sebuah sekolah terfavorit di kabupatenku  melalui jalur undangan .aku bergegas untuk segera pulang dan beristirahat karena isi kepalaku sudah di landa rasa pusing yang amat menyiksaku, mungkin semua ini terjadi karena aku yang terlalu fokus belajar hampir seminggu penuh.

''don aku pulang duluan ya,'' ucapku kepada dona

''widya kok buru-buru?,'' taya dona

''kepalaku pusing banget don;'' jawaabku

''yaudah jangan lupa istirahat ya'' jawab dona kembali.

Dona adalah sahabat terbaik yang aku miliki di sekolah menengah pertama, dimana ada dona di situ ada aku. Dia adalah tokoh yang sangat sederhana bagiku dan teman dalam setiap keadaanku. Dona oktavia, itulah nama lengkapnya, dia tidak memiliki tubuh tinggi seperti aku namun dia memiliki hidung yang mancung persis dengan hidungku. Dia hanya memiliki tinggi tubuh sekita 145 cm namun, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, aku sangat menyayangi dan menggap dia sebagai saudaraku.

Ketika aku sampai di rumah aku teringat tentang seseorang yang mengirimkan sebuah pesan singkat kepadaku tadi malam , aku berpikir apakah itu pesan dari ayah yang sedang berada di luar kota?, atau temanku yang memerlukan bantuaanku mengenai tugas sekolah?.,  tanpa berpikir lebih panjang  akhirnya aku mencoba untuk membukanya.

''hai cantik" sapa seorang pria di akun social mediaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline