Lihat ke Halaman Asli

Manulis Jurnal Ilmiah agar Terindeks di SCOPUS

Diperbarui: 9 Juni 2019   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Seperti yang kita ketahui membuat paper hingga terindeks di SCOPUS bukanlah pekerjaan yang mudah, namun hal itu wajib dilakukan oleh peneliti terutama dalam dunia Akademik seperti Dosen. Pada kenyataannya membuat sebuah artikel yang diterbitkan di skala nasional saja merupakan pekerjaan yang sangat sulit apalagi kalau jurnal itu bereputasi internasional seperti yang terindeks di SCOPUS, Thomson Routers (Web of Science), EBSCO, dan DOAJ.

Membuat pembaca tertarik dengan paper ilmiah kita adalah salah satu hal yang sangat penting, namun ada hal yang jauh lebih penting yaitu membuat reviewer tertarik membaca paper anda, karena tidak ada yang membaca paper anda lebih teliti daripada reviwer.

Menurut Tole Sutikno, Dosen Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang lulusan program Doktor jurusan Teknik Elektro Universitas Teknology Malaysia ini mampu menyelesaikan  22 Jurnal yang terindeks di SCOPUS hanya dengan waktu setahun.

Tiga Jurnal Terindeks SCOPUS yang dikelola oleh Tole Sutikno adalah : TELKOMNIKA (Telecommunication, Computing, Electronics dan Control)-ISSN: 1693-6930, Internasional Journal of Power electronics and Drive Systems (IJPEDS)-ISSN: 2088-8694 dan  Internasional Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE)-ISSN : 2088-8708

Beberapa tips menulis jurnal bereputasi Internasional, yaitu :

1. Mengetahui Pangsa Pasar

Sebagai peneliti sekaligus penulis Jurnal, kita harus Update mengenai siapa yang menjadi calon pembaca dan apa hal yang ingin kita angkat sebagai bahan untuk diteliti dan dijadikan jurnal yang menarik lebih banyak calon pembaca.

2. Naskah yang Bagus

Naskah yang bagus itu dimulai dari Ide dan cara Penyajian yang penyampaiannya mudah untuk dipahami, misalnya menghindari kalimat yang berbelit dan panjang. Content jurnal yang Anda buat perlu dipikirkan mengenai kemanfaatannya di masyarakat secara umum. Jika sudah memiliki kemanfaatan yang tinggi, tuliskan dalam bentuk narasi yang semenarik mungkin .

3. Berlatih Menulis Jurnal

Perlu Anda ketahui bahwa kemampuan menulis jurnal bukanlah dari bakat semata namun lebih mengarah ke skill. Skill dalam penulisan akan semakin terasah jika frekuensi penulisan semakin tinggi. Jadi tidak ada alasan 'Bosan' dalam menulis jurnal ilmiah ini. Menulis membutuhkan skill yang selalu terasah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline